REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengingatkan, Iran dapat memperoleh cukup bahan untuk membuat bom nuklir dalam hitungan pekan. Dia mengatakan, waktu Iran tinggal sedikit untuk melewati ambang batas jika terus tidak patuh pada kesepakatan nuklir 2015.
Dalam wawancara dengan NBC News, Blinken mengatakan, Teheran memiliki waktu sedikit lagi dari melewati ambang batas jika terus mundur dari komitmen di bawah kesepakatan nuklir 2015 yang disepakati bersama negara kekuatan dunia lain. Iran telah mengambil tindakan dengan mengabaikan komitmen pada perjanjian nuklir 2015.
Hal itu dilakukan sebagai pembalasan atas keputusan sepihak mantan presiden Donald Trump untuk menarik AS dari perjanjian nuklir pada 2018. Sejak itu, AS menerapkan kembali sanksi yang dicabut sebagai bagian dari perjanjian tersebut.
AS dan Iran berselisih tentang siapa yang pertama harus kembali mematuhi kesepakatan nuklir atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Pemerintahan Biden hanya akan memenuhi kewajibannya setelah Teheran memenuhi kesepakatan.