Selasa 02 Feb 2021 09:52 WIB

Cabup Pemenang Pilkada Indramayu Nyaris Urung Divaksin Covid

Penyuntikan vaksin Covid-19 kepada Plt Bupati Indramayu juga sempat ditunda.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Nina Agustina (kedua kiri).
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Nina Agustina (kedua kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Calon bupati (cabup) pemenang Pilkada Indramayu 2020, Nina Agustina, menjadi salah satu yang dijadwalkan menjalani vaksinasi Covid-19 tahap pertama, Senin (1/2). Begitu juga Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Indramayu Taufik Hidayat.

Taufik semestinya menjadi yang pertama kali divaksin Covid-19 dalam kegiatan yang dilaksanakan di Pendopo Indramayu itu. Namun, batal. Pasalnya, berdasarkan hasil pemeriksaan kondisi kesehatan sebelum penyuntikan vaksin, tensi Taufik meningkat. Kondisi serupa dialami Nina Agustina, yang sedianya dijadwalkan menjadi orang kedua yang disuntik vaksin. 

Penyuntikan vaksin kepada dua orang tersebut direkomendasikan ditunda. Taufik dan Nina diminta rileks terlebih dulu. Karena dua orang ini terkendala, akhirnya Erwin Purnama yang menjadi orang pertama disuntik vaksin Covid-19 di Indramayu. Erwin merupakan suami Nina. Berdasarkan hasil pemeriksaan, kondisi Erwin dinilai layak untuk menjalani vaksinasi. Setelah Erwin, penyuntikan dilakukan terhadap sejumlah unsur pimpinan daerah.

Sementara Taufik dan Nina, setelah diminta beristirahat, akhirnya tensinya turun dan dinilai memenuhi persyaratan untuk vaksinasi Covid-19. Taufik berharap masyarakat nantinya mau mengikuti vaksinasi Covid-19. Sebab, kata dia, vaksin yang digunakan saat ini sudah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sudah ada izin penggunaan daruratnya dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). “Masyarakat jangan termakan hoaks terkait isu vaksin yang tidak benar. Buktinya saya dan semua tokoh yang telah divaksin merasa baik-baik saja,” ujarnya.

Pada tahap awal, Kabupaten Indramayu mendapat pasokan 9.200 dosis vaksin. Satu penerima akan mendapatkan masing-masing dua dosis. Vaksin tahap awal ini akan diprioritaskan untuk sekitar 4.600 tenaga kesehatan. Adapun pelaksanaan vaksinasi dilakukan di 49 puskesmas dua klinik TNI/Polri, dan sepuluh rumah sakit. “Vaksinasi ditargetkan selesai akhir Februari,” ujar Taufik.

Baca juga : Kasus Aktif Covid Sejumlah Daerah Capai di Atas 60 Persen

Taufik mengatakan, vaksinasi ini penting dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Namun, setelah divaksin, ia pun mengingatkan agar protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran Covid-19 tetap diterapkan, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak fisik, dan menghindari kerumunan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement