Para orang terkaya Afrika berhasil melewati pandemi dengan baik. Tercatat, ada 18 miliarder di benua itu yang memiliki kekayaan rata-rata 4,1 miliar dolar AS (Rp 57 triliun) atau 12 persen lebih banyak dari tahun lalu. Sebagian kekayaan mereka didorong oleh lonjakan pasar saham Nigeria.
Dilansir dari Forbes Africa di Jakarta, Selasa (2/2) selama sepuluh tahun berturut-turut, Aliko Dangote dari Nigeria adalah orang terkaya di benua itu dengan kekayaan 12,1 miliar dolar AS atau setara Rp 169 triliun, naik 2 miliar dolar AS dari daftar tahun lalu berkat kenaikan sekitar 30 persen dalam harga saham Semen Dangote, produsen semen multinasional publik Nigeria yang berkantor pusat di Lagos.
Baca Juga: Duitnya Rp2.711 Triliun, Orang Terkaya Dunia Minta Ganti Rugi ke Saudara Pacarnya!
Orang terkaya kedua, Nassef Sawiris dari Mesir, yang aset terbesarnya hampir enam persen saham di pembuat pakaian olahraga Adidas. Di nomor tiga ada Nicky Oppenheimer dari Afrika Selatan, yang mewarisi saham di perusahaan berlian DeBeers dan menjalankan perusahaan hingga 2012, ketika dia menjual 40 persen saham keluarganya di DeBeers kepada raksasa pertambangan AngloAmerican seharga 5,1 miliar dolar AS.
Pemenang terbesar tahun ini adalah taipan semen Nigeria lainnya, Abdulsamad Rabiu. Hebatnya, saham BUA Cement PLC miliknya, yang terdaftar di Bursa Efek Nigeria pada Januari 2020, telah berlipat ganda nilainya pada tahun lalu.
Hal ini pun mendorong kekayaan Rabiu naik luar biasa hingga 77 persen menjadi 5,5 miliar dolar AS (Rp 77 triliun). Rabiu dan putranya bersama-sama memiliki sekitar 97 persen perusahaan, memberi perusahaan sedikit keuntungan bagi publik.
Bursa Efek Nigeria mensyaratkan 20 persen atau lebih saham perusahaan untuk diapungkan ke publik, atau saham yang diapungkan bernilai setidaknya 20 miliar naira (sekitar 50 juta dolar AS). Seorang juru bicara Bursa Efek Nigeria mengatakan kepada Forbes bahwa BUA Cement memenuhi persyaratan kedua.
Meski beberapa orang lebih kaya hingga miliaran, ada dua miliarder dari daftar tahun lalu yang harus merelakan gelar miliardernya. Faktanya, dua miliarder wanita dari Afrika yang jatuh dari daftar. Forbes menghitung, kekayaan Folorunsho Alakija dari Nigeria, yang memiliki perusahaan eksplorasi minyak, turun di bawah 1 miliar dolar AS karena penurunan harga minyak.
Selanjutnya ada Isabel dos Santos, yang sejak 2013 telah menjadi wanita terkaya di Afrika, tersingkir dari kedudukannya oleh serangkaian keputusan pengadilan yang membekukan asetnya di Angola dan Portugal.
Pada Januari 2020, Jaksa Agung Angola mendakwa Dos Santos dengan tuduhan penggelapan dan pencucian uang. Pengadilan Angola mengklaim bahwa tindakan yang diambil oleh Dos Santos, suaminya Sindika Dokolo, yang meninggal pada Oktober 2020, dilaporkan dalam kecelakaan scuba diving, dan satu rekan lainnya menyebabkan kerugian pemerintah Angola setidaknya 1,14 miliar dolar AS. Forbes telah menandai aset beku Dos Santos menjadi nol. Melalui juru bicaranya, Dos Santos menolak berkomentar.