Selasa 02 Feb 2021 11:23 WIB

Soal Vaksinasi, Presiden FIFA: Pesepak Bola Bukan Prioritas

Ia mengeklaim FIFA tak mendukung adanya upaya lompat antrean dari para pesepak bola.

 Pemandangan umum stadion Ashton Gate di Bristol, Inggris, 11 Januari 2021, di mana pusat vaksinasi COVID-19 telah didirikan. Pemerintah Inggris telah mengumumkan bahwa pusat vaksinasi massal akan mulai beroperasi mulai 11 Januari di London, Newcastle, Manchester, Birmingham, Bristol, Surrey dan Stevenage.
Foto: EPA-EFE/JON ROWLEY
Pemandangan umum stadion Ashton Gate di Bristol, Inggris, 11 Januari 2021, di mana pusat vaksinasi COVID-19 telah didirikan. Pemerintah Inggris telah mengumumkan bahwa pusat vaksinasi massal akan mulai beroperasi mulai 11 Januari di London, Newcastle, Manchester, Birmingham, Bristol, Surrey dan Stevenage.

REPUBLIKA.CO.ID, ZUERICH -- Presiden badan sepak bola dunia (FIFA) Gianni Infantino, menyatakan, pemain sepak bola seharusnya tidak dianggap sebagai kelompok prioritas untuk menerima vaksin Covid-19.

Beberapa negara yang telah mulai memvaksinasi atlet atau berencana untuk menyuntik mereka sebelum Olimpiade, yang akan diadakan di Tokyo mulai 23 Juli, menuai kritik.

Namun, Infantino, yang meluncurkan kampanye bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mempromosikan akses yang adil terhadap vaksin.  Sosok berusia 50 tahn ini mengeklaim bukan pendukung ide pemain sepak bola layak melompati antrean.

"Prioritas vaksin tentu saja adalah orang-orang yang berisiko dan untuk petugas kesehatan. Ini sangat jelas dalam pikiran kami. Saya tidak menganggap pemain sepak bola sebagai kelompok prioritas dalam hal ini, " katanya dalam sebuah konferensi pers, seperti dinukil dari Antara, Selasa (2/2).

“Tentu saja untuk alasan keamanan, dalam konteks bulan-bulan mendatang, dalam konteks kompetisi dan perjalanan internasional, vaksinasi mungkin direkomendasikan di beberapa titik dan Olimpiade, tentu saja, hanya di musim panas. Tapi semua ini akan terjadi, tentu saja, dengan menghormati tatanan distribusi yang telah ditetapkan. Ada orang yang berisiko dan orang-orang ini harus mendapat prioritas tentunya dan itu bukan pemain atau ofisial sepak bola," kata dia menambahkan.

Baca juga : 6 dari 100 Ribu Penerima Vaksin di China Alami Efek Samping

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement