Selasa 02 Feb 2021 11:24 WIB

Satgas: 54,10 Persen Nakes di Babel Telah Divaksin

Orang yang sudah divaksin tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman menerima vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. (H.C) Ir. Soekarno, Senin (1/2) pagi.
Foto: Pemprov Bangka Belitung
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman menerima vaksinasi Covid-19 dosis kedua di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. (H.C) Ir. Soekarno, Senin (1/2) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG--Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat realisasi vaksinasi Covid-19 kepada tenaga kesehatan (nakes) hingga Senin (1/1) mencapai 6.995 orang atau 54,10 persen dari sasaran awal 13.174 orang."Vaksinasi tahap pertama dan kedua tahun ini masih difokuskan kepada nakes yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Babel Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Selasa (2/2).

Ia mengatakan vaksinasi di Babel sudah berjalan selama 17 hari dan telah terealisasi 6.995 nakes yang tersebar di Kota Pangkalpinang 2.033 nakes atau 74,72 persen dari target 2.721 nakes, Kabupaten Bangka 2.394 nakes atau 67,06 persen dari target 3.570 nakes.

Realisasi vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Belitung sebanyak 962 nakes atau 62,51 persen dari target awal 1.539 nakes, Bangka Selatan 580 nakes atau 46,07 persen dari target 1.259 nakes, Bangka Barat 733 nakes atau 47,05 persen dari sasaran awal 1.558 nakes, Kabupaten Bangka Tengah 37 orang atau 2,73 persen dari sasaran awal 1.353 orang, Belitung Timur sebanyak 256 nakes atau 21,82 persen dari sasaran awal 1.174 orang nakes.

"Kegiatan vaksinasi ini akan terus dilakukan sepanjang 2021 hingga 2022 untuk mewujudkan kekebalan tubuh dari serangan Covid-19, sekaligus diharapkan dapat mengurangi penularan Covid-19, menurunkan angka kesakitan, dan kematian akibat virus corona," katanya.

Dia menjelaskan meskipun vaksinasi Covid-19 sudah diberikan, tidak berarti bahwa orang yang sudah divaksin boleh mengabaikan protokol kesehatan. "Bagaimana pun kita tetap harus menjaga diri dari potensi terpapar Covid-19 dan kemungkinan bahwa virus ini telah beradaptasi atau bermutasi, mengingat saat ini penularan virus tidak lagi didominasi oleh kasus impor, namun sudah terjadi kasus transmisi lokal yang cukup banyak," katanya.

Oleh karena itu,  masyarakat harus lebih peduli dengan meningkatkan kewaspadaan dini dari penularan virus. "Kita tak boleh lengah, bahkan panik, harus tetap awas, waspada dan juga peduli dalam mencegah serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini," katanya.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement