Selasa 02 Feb 2021 12:27 WIB

Sejumlah Daerah di Kapuas Hulu Kalbar Terendam Banjir

Masyarakat Kapuas Hulu diimbau selalu waspada kemungkinan terjadinya banjir besar.

Sejumlah warga menggunakan perahu saat melintasi kawasan perkantoran yang terendam banjir di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Selasa (15/9).
Foto: JESSICA HELENA WUYSANG/ANTARA
Sejumlah warga menggunakan perahu saat melintasi kawasan perkantoran yang terendam banjir di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Selasa (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat saat ini terendam banjir, bahkan sejumlah titik ruas jalan di daerah tersebut tergenang air dengan kedalaman rata-rata setengah hingga satu meter.

"Sejumlah ruas jalan dan permukiman warga di Kapuas Hulu sudah mulai terendam banjir terutama di daerah Boyan Tanjung dan Bunut Hilir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Gunawan.

Disampaikan Gunawan, banjir di sejumlah daerah itu disebabkan meluapnya sungai Kapuas sejak Ahad (31/1) kemarin, akibat curah hujan tinggi di perhuluan sungai Kapuas. Menurut dia, selain di Boyan Tanjung dan Bunut Hilir, banjir terjadi di sejumlah titik dataran rendah Putussibau Utara, Putussibau Selatan, Kalis, serta Bika.

"Di Kecamatan Putussibau Utara, Putussibau Selatan dan Kecamatan Kalis, sudah ada beberapa ruas jalan serta pemukiman warga terendam banjir," kata Gunawan.

Sedangkan pantauan di lapangan, kata Gunawan, ruas jalan di Boyan Tanjung menuju Bunut Hilir sudah terendam banjir dan beberapa desa di daerah tersebut di antaranya Desa Nanga Danau, Penemur dan Desa Entibab.

Diakui Gunawan, Kapuas Hulu memang rawan banjir, sehingga diimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada kemungkinan terjadinya banjir beseluruh masyarakat untuk selalu waspada kemungkinan terjadinya banjir besar seperti Tahun 2020 lalu.

"Kami minta petugas di kecamatan atau pun di desa terutama Kades dan Camat segera melaporkan perkembangan banjir di daerahnya masing-masing dan kami imbau masyarakat waspada," pesan Gunawan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement