REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Oded M Danial mendukung wacana sejumlah kepala daerah tentang peniadaan libur panjang pada saat hari raya Imlek yang jatuh pada hari Jumat (12/2) mendatang. Wacana tersebut muncul saat rapat koordinasi seluruh kepala daerah di Indonesia dengan para menteri yang dikoordinatori oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Panjaitan beberapa waktu lalu.
"Mudah-mudahan apa yang kemarin disampaikan dari kepala daerah malam Senin rapat dengan pak Luhut, Menko Maritim. Mudah-mudahan usulan dari kami bahwa apa namanya imlek itu usulan dari para kepala daerah tidak libur," ujarnya, Selasa (2/1).
Ia melanjutkan, usulan dari para kepala daerah kota dan kabupaten termasuk gubernur tanggal merah di hari raya Imlek ditiadakan. Diharapkan, hal tersebut dapat meminimalisir mobilitas masyarakat pada saat libur panjang.
"Kalau dilihat dari gesturnya beliau (pak Luhut) sangat mengapresiasi," katanya.
Oded pun mendukung agar hari Jumat yang jatuh dengan hari raya Imlek tidak libur. "Iya, hari Imlek tidak libur, semua banyaklah dari rapat koorddinasi itu banyak kepala daerah termasuk saya yang setuju," ungkapnya.
Ia mengaku masyarakat yang merayakan Imlek pun akan memahami bahwa kondisi pandemi Covid-19 masih terjadi dan telah memakan banyak korban. Terlebih wacana tersebut sedang digodok oleh pemerintah pusat.
Antisipasi lainnya, ia menuturkan, pengawasan dan pengetatan akan dilakukan terus. Salah satu yang harus tegas yaitu penindakan kepada para masyarakat yang melanggar protokol kesehatan.
"Ya, sekarang yang terpenting dalam penegakan aturan diprioritaskan. Satpol PP betapa banyak melakukan penyegelan," katanya.