Selasa 02 Feb 2021 16:12 WIB

Widodo Makmur Unggas Masuk Daftar Efek Syariah

Saham WMUU bisa menjadi pilihan investasi bagi investor berbasis syariah.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham WMUU juga masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES).
Foto: Antara/Reno Esnir
PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham WMUU juga masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saham WMUU juga masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES). 

Komisaris Utama PT Widodo Makmur Unggas Tbk, Tumiyana, mengatakan saham WMUU bisa menjadi pilihan investasi bagi investor berbasis syariah. "Melalui penetapan OJK tersebut, saham WMUU layak dikoleksi oleh investor berbasis syariah," kata Tumiyana, Selasa (2/2).

Baca Juga

Saat debut perdananya, saham WMUU langsung melesat naik ke posisi Rp220 per lembar saham. Sebelumnya pada saat penawaran umum perdana (IPO), harga saham WMUU ditawarkan di angka Rp 180 per saham. 

Emiten yang bergerak di sektor poultry ini optimistis dapat merealisasikan target kinerja di tahun 2021. Meski perseroan merevisi target belanja modal atau capital expendicture (capex) menjadi Rp 1,5 triliun dari semula Rp 1,9 triliun, Tumiyana optimistis pendapatan maupun laba bersih bisa tercapai sesuai target.

Hingga semester pertama 2020, Perseroan mengantongi penjualan bersih sebesar Rp 508,39 miliar atau naik 135,33 persen dari periode sama tahun 2019 sebesar Rp 216,03 miliar. Gross marjin tercatat meningkat 107,93 persen menjadi Rp 70,51 miliar, dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp 33,91 miliar. 

EBITDA marjin tercatat tumbuh 81,4 persen menjadi Rp57,23 miliar, dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp 31,55 miliar. Net marjin tercatat naik 95,4 persen menjadi Rp 31,71 miliar dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp 16,23 miliar.

Total aset hingga semester pertama 2020 mencapai Rp 1,16 triliun dari posisi akhir tahun 2019 sebesar Rp 864,18 miliar. Total liabilitas pun tercatat turun di sepanjang enam bulan pertama 2020 menjadi Rp 539,17 miliar dari Rp 563,68 miliar pada akhir Desember 2019. Total ekuitas naik di semester pertama 2020 menjadi Rp 628,9 miliar dibandingkan akhir Desember 2019 sebesar Rp 300,5 miliar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement