Selasa 02 Feb 2021 19:55 WIB

Polisi Gadungan Nikahi Perempuan Muda Pakai Uang Penipuan

Polisi gadung menipu korbannya hingga Rp 1,7 miliar.

Rep: Febryan. A/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi gadungan ditangkap.
Foto: Republika/Mardiah
Polisi gadungan ditangkap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pria berinisial HH (53 tahun) menikahi seorang perempuan muda dengan mengaku sebagai polisi berpangkat komisaris besar (Kombes). Untuk meyakinkan perempuan muda berusia 35 tahun itu, HH mengaku berdinas sebagai Kapolres Metro Tangerang Kota.

Kapolsek Jagakarsa, Kompol Eko Mulyadi, mengatakan, HH sebelumnya sudah beristri. Adapun perempuan berusia 35 tahun itu dinikahinya sebagai istri kedua pada Desember 2020.  "Kasus nikahnya ini tidak diproses karena korban tidak melapor," kata Eko di Mapolres Jakarta Selatan (Jaksel), Selasa (2/2).

Baca Juga

Adapun HH ditangkap terkait kasus penipuan. Ia melakukan penipuan dengan menjanjikan anak dari korbannya bisa menjadi anggota Polri. Untuk itu, korban harus mengirimkan sejumlah uang.

Untuk meyakinkan korbannya yang berinisial IS itu, tersangka mengajak ke rumahnya. "Di rumahnya, tersangka memasang foto palsu memakai seragam Polri. Selain itu tersangka juga menunjukkan KTA Polri palsu atas nama tersangka," ujar Kapolres Metro Jaksel Kombes Pol Azis Andriansyah pada kesempatan sama.

Sejak saat itu, lanjut Azis, tersangka mulai meminta uang kepada korban. Alasannya untuk keperluan mengurus anak korban menjadi anggota Polri. "Karena percaya, korban terus memberikan uang yang diminta tersangka hingga total Rp. 1,7 miliar," kata Azis.

HH mengaku, menggunakan uang sebanyak itu untuk sejumlah hal. Salah satu di antaranya adalah untuk pesta pernikahannya dengan perempuan muda itu.

"Buat biaya pernikahan saya di gedung. Terus buat bantu ibu yang lagi sakit. Yang lainnya saya belikan buat kebun," kata HH ketika ditanyai Azis di depan awak media.

Pengungkapan Kasus

Meski kasus pernikahannya itu tak diproses, tapi dari sang istri mudanya itulah kasus penipuan Rp 1,7 miliar itu terungkap.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement