REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat kini bisa lebih banyak tahu mengenai Covid-19 di dunia maya. Koalisi Perubahan Perilaku Higienis atau Hygiene Behaviour Change Coalition (HBCC) meluncurkan situs mengenai Covid-19 dengan alamat www.tanggapcovid.id.
Project Manager HBCC Saniya Niska menjelaskan, situs tanggapcovid.id yang dikembangkan kurang lebih tiga bulan terakhir berdasarkan data dan riset yang pihaknya lakukan di lapangan. "Kami ingin mempromosikan pesan kesehatan, tindakan pencegahan Covid-19. Yang terpenting memperkuat yang sudah ada, jadi kami tidak membuat pesan baru tetapi kami membangun dan memperkuat pesan protokol kesehatan 3M yang sudah ada," ujarnya saat konferensi virtual peluncuran situs tanggapcovid.id, Selasa (2/2).
Ia menambahkan, HBCC membuat situs ini karena ingin fokus pada sekolah, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), pasar tradisional, dan terminal karena merasa area-area ini memiliki risiko cukup tinggi penularan Covid-19. Sebab, dia melanjutkan, pesan-pesan mengenai Covid-19 untuk masyarakat yang rutin ada di tempat ini ternyata belum spesifik. Dengan menyasar tempat-tempat ini, pihaknya ingin menjangkau murid sekolah, petugas kebersihan, orang dengan disabilitas, dan kelompok pemuda. Ia menambahkan, perbedaan situs buatan HBCC dengan situs lainnya adalah salah satu media digital yang memperkuat promosi kesehatan yang sudah ada.
"Selain itu, konten dalam situs dikembangkan dari riset formatif yang kami laksanakan di 10 kabupaten/kota," ujarnya. Ia menambahkan, Jakarta memang memiliki banyak informasi dan banyak informasi mengenai hal ini.
Namun, ketika melaksanakan riset formatif di 10 kabupaten/kota di tempat lain, pihaknya mendapatkan fakta bahwa ternyata 50 persen pengunjung tempat-tempat sekolah, puskesmas, pasar tradisional, dan terminal belum memahami Covid-19 menyebar melalui apa dan pencegahannya seperti apa. Bahkan, saat melakukan riset ternyata sedikit masyarakat yang patuh terhadap 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
"Praktik mencegah Covid-19 di daerah masih menjadi tantangan yang cukup besar. Kita hampir setahun mengalami pandemi tetapi pengetahuan ini belum merata dan menyeluruh," ujarnya.
Ia menambahkan, kelebihan lain situs ini yaitu cukup mudah untuk mengakses, bisa digunakan siapapun, kemudian diatur sedemikian rupa sehingga laman ini tidak banyak menggunakan kuota internet. Selain itu, desain simple, fitur tidak berat, dan data di website HBCC terintegrasi dengan situs pemerintah. "Jadi, selalu up to date sesuai situs di pemerintah," ujarnya.
Selain informasi, ia menyebutkan situs ini juga memiliki fitur interaktif sehingga bisa menyebarkan ke lingkungan sekitar. Ia menambahkan, ada tiga fitur utama di situs ini yaitu ketahui fakta, dapatkan tips, dan terlibatlah.
Perlu diketahui, HBCC merupakan program kemitraan Inggris dengan Unilever yang tujuannya memperlambat Covid-19 di dunia. Koalisi ini mengkampanyekan program global yang dilaksanakan di 37 negara, salah satunya Indonesia. Kampanye ini dilaksanakan oleh 21 organisasi non-profit.