Selasa 02 Feb 2021 21:42 WIB

Pemerintah Pastikan Ketersediaan Pangan Cukup Selama Pandemi

Pandemi Covid-19 berdampak terhadap sektor pertanian termasuk dari sisi terganggunya

Pemerintah memastikan ketersediaan pangan cukup selama pandemi Covid-19 melalui sejumlah strategi dan refocussing anggaran dan kegiatan terutama di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan). ilustrasi
Foto: banten.go.id
Pemerintah memastikan ketersediaan pangan cukup selama pandemi Covid-19 melalui sejumlah strategi dan refocussing anggaran dan kegiatan terutama di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memastikan ketersediaan pangan cukup selama pandemi Covid-19 melalui sejumlah strategi dan refocussing anggaran dan kegiatan terutama di lingkup Kementerian Pertanian (Kementan).

“Pandemi Covid-19 berdampak terhadap sektor pertanian termasuk dari sisi terganggunya produksi pertanian akibat pembatasan pergerakan orang atau tenaga kerja,” kata Koordinator Substansi Evaluasi dan Pelaporan Biro Perencanaan, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Dr Ir Budi Waryanto MSi dalam acara webinar series bertajuk Mengapa Perlu Vaksinasi Covid-19 untuk Sektor Pertanian, Selasa (2/2).

Ia juga mengatakan, pandemi telah mengganggu distribusi pangan akibat penerapan PSBB dan penutupan wilayah secara terbatas. Itu belum termasuk daya beli masyarakat yang menurun dan banyaknya terjadi pemutusan hubungan kerja.

“Kami menerapkan sejumlah strategi di antaranya memastikan ketersediaan bahan pangan pokok utamanya beras dan jagung. Selain itu melakukan percepatan ekspor komoditas strategis dalam mendukung keberlanjutan ekonomi,” katanya.

Tidak kalah penting pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada petani dan petugas terkait penanganan atau pencegahan Covid-19 serta pengembangan pasar tani di provinsi. Di sisi lain, pihaknya juga berupaya untuk menyediakan jaring pengaman sosial (Social Safety Net) dalam bentuk padat karya dan fasilitas penyediaan pangan murah.

“Kami memberikan dukungan terhadap UMKM dan usaha ekonomi informal di sektor pertanian,” katanya.

Dan untuk memastikan ketersediaan pangan terjaga, kata dia, dilakukan program peningkatan produksi pangan, dengan memberikan stimulus di antaranya relaksasi KUR sektor pertanian, dan mempercepat bantuan sarana dan prasarana pertanian.

Ada pula bantuan subsidi pengangkutan pangan dari daerah surplus ke daerah defisit, sehingga pasokan pangan dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Kemudian menggerakkan Pasar Mitra Tani yang ada di seluruh provinsi dan bekerja sama dengan penyedia jasa distribusi (Gojek, Grab) untuk memudahkan masyarakat mendapat bahan pangan di tengah imbauan pemerintah untuk tetap di rumah. “Optimalisasi pekarangan dan lahan juga dilakukan melalui kegiatan Pertanian Keluarga dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L),” katanya.

Dalam rangka bulan K3 Nasional tahun 2021, pihaknya bersama Kementerian Kesehatan, Komnas KIPI serta MUI menggelar webinar nasional bertajuk “Mengapa Perlu Vaksinasi Covid -19?” dengan harapan "Semangat Bulan K3 Kita Sukseskan Vaksinasi Covid-19".

Rangkaian acara digelar mulai 22 Januari hingga 11 Februari 2021 yang melibatkan berbagai sektor.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement