Rabu 03 Feb 2021 04:39 WIB

China Tangkap Jaringan Produsen Vaksin Palsu

Mereka tidak hanya menjualnya di dalam negeri tapi juga ke luar negeri.

Rep: Lintar Satria/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Vaksin
Foto: MGIT4
Ilustrasi Vaksin

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Polisi China menangkap lebih dari 80 orang anggota kelompok kriminal yang memproduksi dan menjual vaksin Covid-19 palsu. Mereka tidak hanya menjualnya di dalam negeri tapi juga ke luar negeri.

Kantor berita Xinhua melaporkan polisi di Beijing, Jiangsu dan Shandong menangkap kelompok yang diketuai seseorang bernama Kong. Kelompok itu memproduksi vaksin palsu yang berisi larutan garam sederhana.

Baca Juga

Media milik pemerintah China itu menambahkan vaksin tersebut di jual di China dan luar negeri tapi masih belum diketahui negara mana. Kelompok tersebut aktif sejak bulan September tahun lalu. "Cina sudah melaporkan situasinya ke negara terkait," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin, Selasa (2/2).

"Pemerintah China sangat menghormati keamanan vaksin dan akan melanjutkan upaya untuk terus menuntut segala bentuk pemalsuan, bisnis ilegal dan aksi yang melibatkan vaksin lainnya," tambah Wang.

Ia menambahkan di saat yang sama China akan memperkuat kerja sama penegakan hukum dengan negara-negara terkait. Terutama dalam mencegah agar kejahatan terkait vaksin menyebar.

Baca juga : Pfizer Prediksi Penjualan Vaksinnya Capai 15 Miliar Dolar

Sudah lama China memiliki masalah dengan vaksin mulai dari isu produksi hingga praktek bisnis. Pada tahun 2016 lalu polisi menangkap dua orang yang menjual jutaan vaksin yang disimpan dengan cara yang tidak tepat ke seluruh negeri.

Demi mencegah skandal-skandal vaksin, China mereformasi regulasi keamanan vaksin. Mereka juga meningkatkan hukuman bagi mereka yang kedapatan memalsukan vaksin. Biasanya warga China tidak percaya dengan vaksin produksi dalam negeri. Terutama usai kasus tahun 2016. Tapi jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan pandemi mendorong kepercayaan publik China terhadap vaksin produksi dalam negeri.

Majalah bisnis Caixin melaporkan sekitar 74 persen orang yang disurvei mengatakan mereka akan menerima vaksin Covid-19 bila vaksin sudah tersedia. China setidaknya memiliki tujuh vaksin yang berada di tahap uji coba tahap akhir. Satu vaksin dari Sinopharm sudah disetujui untuk digunakan di dalam negeri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement