Rabu 03 Feb 2021 07:18 WIB

BMKG: Efek La Nina Signifikan Saat Puncak Musim Hujan

Puncak musim hujan di sebagian besar wilayah di Indonesia hingga bulan ini.

Awan menyelimuti Pantai Padang, Sumatera Barat (Ilustrasi). BMKG menyebutkan efek dari fenomena La Nina sangat signifikan terasa pada puncak musim hujan.
Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA
Awan menyelimuti Pantai Padang, Sumatera Barat (Ilustrasi). BMKG menyebutkan efek dari fenomena La Nina sangat signifikan terasa pada puncak musim hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan efek dari fenomena La Nina sangat signifikan terasa pada puncak musim hujan. Beberapa daerah di Indonesia memasuki puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Januari-Februari 2021.

"Untuk La Nina, prediksi dari BMKG masih akan aktif hingga Juni 2021. Namun yang perlu dicatat, La Nina efeknya akan lebih signifikan pada saat kondisi atmosfer juga mendukung, seperti pada saat ini periode puncak musim penghujan," kata Kiki yang bertugas sebagai prakirawan di Pusat Meteorologi Publik BMKG dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dipantau dari Jakarta, Selasa (2/2).

La Nina adalah kondisi anomali di mana suhu permukaan Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin dibanding kondisi normal dan diikuti perubahan sirkulasi atmosfer di atasnya. Fenomena La Nina mengakibatkan peningkatan curah hujan di wilayah Pasifik barat termasuk Asia Tenggara dan utara Australia.

Hal itu dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir. "Potensi hujan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Indonesia, termasuk wilayah-wilayah yang saat ini telah terdampak banjir hingga minimal akhir Februari," kata Kiki.

Terkait banjir besar yang terjadi di Kalimantan Selatan pada pertengahan Januari 2021, hal itu dipicu oleh hujan intensitas ringan hingga ekstrem sejak 10 Januari 2021 di beberapa wilayah tersebut. Kondisi atmosfer secara global, regional, dan lokal di sekitar wilayah Kalimantan Selatan pada sebelum dan saat kejadian banjir sangat mendukung untuk pertumbuhan awan hujan.

Dia menyebut adanya La Nina moderat, aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis Madden Julian Oscillation (MJO) didukung oleh temperatur permukaan lau, pola angin permukaan, dan labilitas skala lokal, ikut mendukung adanya curah hujan ekstrem di daerah tersebut dan menjadi faktor penting menyebabkan banjir.

photo
Fenomena La Nina (Ilustrasi) - (republika/mgrol100)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement