REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Shalat lima waktu merupakan kewajiban utama dalam Islam. Bahkan perintah shalat lima waktu tidak diturunkan Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Rasulullah, melainkan Allah menurunkannya langsung kepada Nabi di langit dalam peristiwa Isra Mi’raj.
“Shalat itu adalah satu-satunya kewajiban dalam Islam yang ditentukan oleh Allah di alam semesta ini. Langsung kepada Rasulullah, tidak melalui malaikat Jibril,” kata KH Ahsin dalam kajian live streaming ngaji subuh, di Ahsin Sakho Center, Rabu (3/2).
Shalat yang merupakan kewajiban dalam Islam bagi setiap Muslim itu, kata beliau, dimandatkan langsung kepada Rasulullah tanpa perantara malaikat Jibril. Allah, lanjut beliau, tidak menginginkan bahwa perintah sholat itu disampaikan melalui Jibril dan lalu diserahkan kepada Rasulullah.
Karena begitu istimewanya perintah shalat, menurut beliau, Allah SWT menyampaikannya langsung kepada Nabi. Karena sifat perintah sholat yang istimewa itulah, maka tak heran jika amalan sholat merupakan amalan pertama yang dilihat Allah dari hamba-Nya pada hari kiamat.
“Shalat itu awwalu maa yahasabu al-abdu yaumul qiyamah/sholat itu amalan pertama yang dihisab Allah di hari kiamat,” kata beliau.
Lengkap tidaknya amalan shalat bagi seorang hamba, beliau menjelaskan, dilihat dari bagaimana keikhlasan, keistiqomahan, serta kelengkapan ibadah sholat tersebut dilaksanakan. Apabila ‘rapor’ shalatnya bagus, beliau menyebut, maka Allah akan memudahkan amalan-amalan lainnya dalam hisab.