Rabu 03 Feb 2021 06:52 WIB

Ekspor Ikan dari Aceh ke Jepang Kian Diminati

Perindo tetap memenuhi permintaan bahan baku ikan untuk pasar ekspor ke Jepang.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja membawa ikan menuju Cold Storage Unit Pengolahan Ikan Perum Perindo, Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja membawa ikan menuju Cold Storage Unit Pengolahan Ikan Perum Perindo, Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) terus penuhi permintaan bahan baku ikan untuk kebutuhan Ekspor ke jepang dari Banda Aceh. Direktur Operasional Perum Perindo Raenhat Tiranto Hutabarat mengatakan Perindo akan terus dukung pemulihan ekonomi, salah satunya melalui pengembangan bisnis perikanan di wilayah Lampulo, Banda Aceh bekerja sama dengan Pemerintah kota Banda Aceh dan mitra nelayan dan pelaku usaha perikanan di Lampulo, Banda Aceh.

"Kami optimalisasi aset Perum Perindo unit Lampulo, Banda Aceh melalui pemanfaatan lahan 3 hektare untuk sarana prasarana perikanan seperti pabrik es, cold storage, dan perdagangan serta pengolahan ikan untuk pemenuhan bahan baku yang akan distribusi lokal di Banda Aceh maupun ekspor," ujar Raenhat dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (2/2).

Baca Juga

Raenhat mengatakan Perindo tetap memenuhi permintaan bahan baku ikan untuk pasar ekspor ke Jepang di selama pandemi. Raenhat memerinci permintaan bahan baku ikan dari mitra Perindo untuk kebutuhan ekspor ke Jepang sebesar 3 juta kg ikan cakalang, 500 ribu kg ikan layang, 500 ribu kg ikan deho, dan 500 ribu kg ikan tuna loin untuk sampai April mendatang Raenhat menyampaikan pengembangan bisnis perikanan Perum Perindo di unit Lampulo, Banda Aceh dilakukan melalui kerja sama dengan Pemerintah Kota Banda Aceh. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement