REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Southampton harus pulang dengan perasaan hancur berkeping-keping ketika dibantai 0-9 oleh Manchester United dalam lanjutan Liga Primer Inggris di Stadion Old Trafford, Rabu (3/2) dini hari WIB. Duka mereka diperparah oleh dua pemainnya yang mendapatkan kartu merah, yaitu Jan Bednarek dan Alex Jankewitz.
Pelatih Southampton Saints Ralph Hasenhuttl menyebut, pasukannya kalah dengan cara mengerikan. Hasenhuttl tak bisa berbuat apa-apa untuk membantu pemainnya dari pinggir lapangan agar keluar dari pembantaian.
“Pada akhirnya, ini situasi yang sedikit berbeda (ke 9- 0 kekalahan dari Leicester) karena kami berada dalam posisi di klasemen yang sudah lama tidak kami alami,” ujarnya usai pertandingan, dilansir dari Sky Sports, Rabu (3/2).
Hasenhuttl mengeklaim, sebenarnya tak perlu menunggu kekalahan telak ini untuk melihat apa yang dibutuhkan agar lebih baik. Kendati demikian, Hasenhuttl tetap percaya diri terhadap hasil baik yang akan diraih pada akhir musim.
Ia tak menampik ada rasa sakit menyaksikan anak asuhnya dihajar sembilan gol tanpa balas. Namun, itu sudah terjadi dan tak bisa diubah. Sikap yang harus dilakukan pascalaga tersebut adalah menunjukkan diri bahwa Southampton merupakan tim yang lebih baik daripada permainan yang ditunjunjukkan hari ini.
Ia juga berkomentar tentang kartu merah yang didapatkan Jankewitz. "Ini pemain muda yang harus belajar banyak, tapi hari ini adalah awal yang buruk baginya,” kata pelatih bermebangsaan Austria ini.
Aaron Wan-Bissaka membukan pesta gol MU pada menit ke-18. Marcus Rashford kemudian menggandakan keunggulan menjadi 2-0 tujuh menit berselang. Gol bunuh diri Jan Bednarek dan Edinson Cavani menutup skor pada babak pertama menjadi 4-0.
Southampton sudah kehilangan semangat mengejar ketertinggalan empat gol. Situasi tersebut dimanfaatkan MU dengan menambahkan lima gol lagi lewat dua gol Anthony Martial, Scott McTominay, Bruno Fernandes, dan Daniel James.