REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya menangani sampah yang naik lebih 100 persen belakang ini. Karena tumpukan kasur, lemari dan bangku sofa menjadi sampah besar akibat banjir.
"Banyak kan rumah warga terendam, kasur, lemari hingga bangku sofa rusak akibatnya tidak bisa dipakai lagi, hingga dibuang lah ke TPS, jadilah sampah besar banjir," kata Kepala DLH Kota Banjarmasin Mukhyar.
Menurut dia, setelah sebagai wilayah sudah tidak banjir lagi membuat sampah yang ditimbulkan sangat banyak, bahkan lebih 100 persen dari biasa tumpukannya di tempat pembuangan sampah (TPS) sementara, karena hasil beres-beres dan bersih-bersih rumah oleh warga kebanjiran itu.
"Semuanya kita tangani maksimal, kita bawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Basirih, memang jadi ekstra penanganannya," ujar Mukhyar yang juga menjabat Pj Sekdakot Banjarmasin.
Sebelumnya, Kabid Pengelolaan Sampat DLH Kota Banjarmasin Marzuki mengatakan, sampah naik 100 persen lebih usai banjir surut ini diantaranya di TPS A Yani dan di TPS Jalan Lingkar Dalam.
"Seperti di TPS Lingkar Dalam itu biasanya hanya delapan truk, jadi 20 truk, membludak beberapa hari ini," ujar dia.
Pihaknya harus berjibaku menanggulangi sampah yang tidak henti datang tersebut agar tidak menimbulkan tumpukan yang lebih besar. Sehingga, lanjut Jack, panggilan akrabnya, penanggulangan sampah pasca banjir ini dilakukan ekstra, seluruh armada yang dimiliki DLH dikerahkan, bahkan untuk memuat sampah di TPS itu menggunakan alat berat.