REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Kediri, Jawa Timur, memastikan bahwa aplikasi untuk mendata penerima vaksin Covid-19 bisa berjalan dengan baik, sehingga lebih cepat dalam memantau data penerima tersebut.
Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri Hernina Agustin Arifin mengemukakan bahwa aplikasi Primary Care (P-Care) Vaksinasi, untuk penyediaan aplikasi pendataan penerima vaksin ini terus mengalami pembaharuan guna memudahkan penggunanya (petugas vaksin).
"Aplikasi ini baru saja mengalami penyesuaian untuk mengakomodasi masukan Kementerian Kesehatan. Kami juga mencurahkan perhatian pada grup daring yang berisi petugas vaksinasi guna memastikan penggunaan aplikasi berjalan lancar," kata Hernina di Kediri, Rabu.
Aplikasi dari BPJS Kesehatan ini dimanfaatkan oleh petugas vaksin di keempat loket (meja) pelaksanaan vaksinasi, mulai dari meja pendaftaran hingga meja pencetakan kartu vaksinasi. Ia mengatakan, dengan P-Care, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) dapat memonitor data penerima vaksin secara real time. Sistem ini juga memudahkan petugas loket agar tidak perlu melakukan input data calon penerima vaksin secara manual, bahkan di dalamnya juga terdapat panduan pertanyaan yang perlu diajukan oleh petugas skrining di loket vaksinasi kedua.
"Petugas loket pertama cukup menginput NIK, maka identitas sisanya otomatis muncul di aplikasi. Di loket kedua, petugas mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi kesehatan calon penerima vaksin guna keperluan skrining. Pertanyaan itu sudah muncul di aplikasi, petugas cukup inputkan hasilnya saja. Dari hasil skrining tadi kemudian muncul rekomendasi apakah dapat divaksinasi, ditunda, atau tidak dapat divaksinasi. Jadi aplikasi ini alat bantu juga," kata Hernina.
Baca juga : Kawal Program Vaksinasi, KPK: Setiap Proses Harus Transparan