REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut menerima laporan soal seorang tenaga kesehatan (nakes) yang pingsan setelah menjalani vaksinasi Covid-19. Tim masih mendalami dugaan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) itu.
Saat ini nakes tersebut dilaporkan masih menjalani perawatan di rumah sakit. Menurut Sekretaris Dinkes Kabupaten Garut Leli Yuliani, berdasarkan laporan yang diterimanya, nakes tersebut sempat mengalami kejang setelah disuntik vaksin. “Ada laporan ke saya baru satu. Menurut laporan yang saya terima itu, sempat kejang, dan akhirnya pingsan. Sekarang masih dirawat di rumah sakit,” kata dia, saat dihubungi, Rabu (3/2).
Leli mengatakan, tim masih mencari tahu penyebab kejadian tersebut. Menurut dia, ada dugaan nakes tersebut mengalami kelelahan karena sebelum divaksin sempat jaga malam di tempatnya bekerja. Ia mengatakan, tim masih melakukan observasi lebih lanjut. “Kita sampai saat ini belum ada kesimpulan karena kan harus ada pemeriksaan lengkap,” ujarnya.
Menurut Leli, ada sejumlah kemungkinan penyebab KIPI. Salah satunya, kata dia, penerima vaksin memiliki penyakit penyerta, tapi tidak disadari. “Bisa saja ada penyakit penyerta, tapi dia tidak tahu. Tapi, kesimpulannya masih dicari,” kata dia.
Leli mengatakan, persentase terjadinya KIPI saat vaksinasi ini adalah 2 berbanding 10 ribu. Untuk mengantisipasinya, kata dia, dilakukan pemeriksaan kondisi kesehatan (screening) sebelum dilakukan penyuntikan vaksin.