REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah pandemi Covid-19, Pelatnas cabang olahraga (cabor) tenis tidak pernah berhenti mengasah kemampuan para atletnya. Untuk lebih memberikan rasa ketenangan, Pengurus Besar (PB) Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti) berharap vaksin untuk atlet bisa segera diberikan.
Sekjen PB Pelti, Lani Sardadi mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan nama-nama baik atlet maupun pelatih dan tim pendukung sudah diajukan. "Vaksin untuk atlet inisiatif dari Menpora, kita hanya diminta mendata siapa saja tim pelatnas yang akan divaksin," kata Lani kepada republika.co.id, Rabu (3/2).
"Total yang kita ajukan sebanyak 23 nama dengan rincian, atlet sebanyak 12 orang. Kemudian pelatih empat orang, tim pendukung enam orang dan tim manager satu orang," kata dia menambahkan.
Menurut dia, rencana vaksin untuk atlet khususnya para petenis layak disambut dengan baik. "Saya lihat sih tidak ada yang mengutarakan penolakan untuk vaksinasi bagi atlet ini," kata dia.
Saat ini, kata Lani, pelatnas tenis dilakukan di dua lokasi. Pertama di lapangan tennis outdoor, GBK Senayan untuk putri. Kedua, lapangan tenis Sanita, Pejompongan untuk Putra. Seluruhnya berada di Jakarta.
Baca juga : Studi: Terlalu Lama WFH Berpotensi Merusak Mata
Kemenpora sebelumnya telah mengusulkan 1.500 nama, termasuk atlet, pelatih, dan ofisial dari 17 cabang olahraga serta National Paralympic Committee (NPC) agar mendapat prioritas vaksinasi Covid-19 dari pemerintah.
Federasi-federasi tersebut adalah PBSI (bulu tangkis), PABBSI (angkat besi), Perpani (panahan), PRSI (renang), IPSI (pencak silat), Pelti (tenis), FORKI (karate), TI (taekwondo), PJSI (judo), PBWI (wushu), PBVSI (voli), Perbakin (menembak), Persani (senam), Percasi (catur), PODSI (dayung), PBI (boling) dan PSOI (selancar ombak).
Hingga saat ini, Kemenpora masih menunggu respons dari Kemenkes terkait jadwal vaksinasi atlet.