REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Negara-negara maju yang tergabung dalam Group of Seven (G7) kecam kudeta militer di Myanmar. Kelompok itu juga mengungkapkan keprihatinan mereka pada nasib Aung San Suu Kyi dan politisi sipil lain yang masih ditahan.
"Kami, Menteri Luar Negeri G7, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat dan Perwakilan Uni Eropa bersatu mengecam kudeta di Myanmar," kata G7 dalam pernyataannya, Rabu (3/2).
"Kami sangat khawatir dengan penahanan pemimpin-pemimpin politik dan aktivis masyarakat sipil, termasuk State Counsellor Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint, dan media yang menjadi target," kata G7.