REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kalangan Muslim di Myanmar sempat merengkuh zaman keemasan. Sejak sekitar abad ke-10, mereka memegang posisi penting di negara bagian Myanmar.
Zaman keemasan umat Islam di negara bagian Myanmar terjadi selama abad ke-17. Setelah sebagian besar Muslim terkonsentrasi di selatan, wilayah geografis yang mereka tempati meluas antara abad ke-15 hingga abad ke-17.
Muslim Myanmar, saat itu meliputi pelaut, pedagang, dan masih banyak lagi. Mereka menetap di sepanjang pantai Burma, mulai dari pantai Arakan (Rakhine), pantai Delta Irrawaddy, pantai Taninthari, hingga pulau-pulau Myanmar yang lain.
Lalu, pada abad ke-17, pedagang Muslim mulai mendominasi hingga menjadi kekuatan yang diperhitungkan. Sampai akhirnya, mereka dapat memilih tokoh dari kalangan Muslim untuk menduduki jabatan strategis.
Beberapa posisi penting ini, di antaranya adalah gubernur Mergu dan wakil raja di provinsi Tinosarm, pejabat pelabuhan, dan pemimpin Armada angkatan laut Myanmar. Kalangan Muslim di sana juga membangun banyak masjid yang disebut Badr al-Din.