Rabu 03 Feb 2021 16:59 WIB

3 Perkara yang Sering Kita Lupa Syukuri Menurut Gus Mus

Terdapat tiga perkara yang sering lupa disyukuri umat Muslim Indonesia

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Penyair yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh Rembang, Jateng, KH Mustofa Bisri (Gus Mus), menyatakan terdapat tiga perkara yang sering lupa disyukuri umat Muslim Indonesia
Foto: Antara/Zarqoni Maksum
Penyair yang juga pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh Rembang, Jateng, KH Mustofa Bisri (Gus Mus), menyatakan terdapat tiga perkara yang sering lupa disyukuri umat Muslim Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada salah satu krisis yang paling buruk di negeri ini, yaitu krisis bersyukur. Banyak orang yang jarang bersyukur dan sering mengeluh. Terlebih, bersyukur memang memerlukan kesadaran untuk mendapatkan anugerah dari Allah.

“Kita sendiri banyak hal yang kita tidak syukuri karena kita tidaka menyadarinya. Yang paling sederhana, bernapas. Hampir tidak ada yang mensyukuri nikmat itu kecuali orang yang sudah masuk ruang ICU karena sesak napas,” kata Pengasuh Pesantren Raudlatut Tholibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah KH KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus dalam video bertajuk Bahaya Krisis Bersyukur di kanal Youtube NU Channel.

Baca Juga

Gus Mus menjelaskan ada tiga nikmat besar dari Allah yang sering orang lupa syukuri. Pertama, Allah menciptakan kita sebagai manusia sebagai makhluk yang paling sempurna.

Derajat manusia lebih tinggi dari hewan, tumbuhan, atau benda yang tidak hidup. Sebagai makhluk yang paling sempurna, manusia bisa berpikir, mengekspresikan perasaan, mengutarakan cinta karena Allah menganugerahi akal pikiran dan hati nurani.

“Makanya, kita harus mensyukuri dengan menjaga hati nurani dan akal pikiran. Jangan sampai kita jatuh ke makhluk di bawah kita, hewan yang tidak mempunyai akal pikiran atau batu yang tidak bisa berbuat apapun,” ujar dia.

Selain harus bersyukur karena diciptakan sebagai manusia, yang kedua, kita juga perlu bersyukur menjadi umat Nabi Muhammad SAW. Allah memilih kita yang hidupnya jauh dari masa Nabi Muhammad SAW hidup.

Ini harus disyukuri karena sang paman, Abu Lahab yang bahkan dekat dengan Nabi Muhammad tidak menjadi pengikutnya. Bahkan, dia mencela Rasulullah. Allah berfirman dalam surat al-Lahab ayat 1:

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb. “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!”

“Anda bayangkan orang sedekat itu tidak ikut kanjeng Nabi dan kita yang jauh gini Alhamdulillah dipilih  Allah untuk mengikut Rasulullah. Ini suatu anugerah besar. Kita harus menjaga keislaman kita dan berperilaku sesuai dengan apa yang diajarkan Rasulullah,” ucap dia.

Lebih lanjut, Gus Mus mengatakan hal ketiga atau terakhir yang harus disyukuri adalah tinggal di Indonesia. Indonesia memiliki pemandangan alam yang indah. “Kita di Indonesia segala macam ada. Alamnya sangat indah, lautan banyak. Lebih disyukuri lagi di Indonesia ada bermacam-macam etnis tapi kita semua bisa berinteraksi satu sama lain dengan satu bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=K5Qt0TrWtj0&t=1s

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement