Rabu 03 Feb 2021 17:20 WIB

Jabar Gelar Vaksinasi Massal untuk Ribuan Nakes di Sabuga

Vaksinasi juga dilakukan serentak di seluruh fasilitas kesehatan di Jabar

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Provinsi Jabar, menggelar vaksinasi massal Covid-19 untuk tenaga kesehatan (Nakes) di Provinsi Jawa Barat selama dua hari ke depan, Rabu dan Kamis (3-4/2) , Gedung Sasana Budaya Ganesha ITB, di Jalan Tamansari, Kota Bandung. Pelaksanaan vaksinasi kepada sekitar 3.000 tenaga kesehatan ini merupakan kerja sama antara Pemprov Jabar, RS Hasan Sadikin, dan ITB.
Foto: istimewa
Provinsi Jabar, menggelar vaksinasi massal Covid-19 untuk tenaga kesehatan (Nakes) di Provinsi Jawa Barat selama dua hari ke depan, Rabu dan Kamis (3-4/2) , Gedung Sasana Budaya Ganesha ITB, di Jalan Tamansari, Kota Bandung. Pelaksanaan vaksinasi kepada sekitar 3.000 tenaga kesehatan ini merupakan kerja sama antara Pemprov Jabar, RS Hasan Sadikin, dan ITB.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Provinsi Jabar, menggelar vaksinasi massal Covid-19 untuk tenaga kesehatan (Nakes) di Provinsi Jawa Barat selama dua hari ke depan, Rabu dan Kamis (3-4/2) , Gedung Sasana Budaya Ganesha ITB, di Jalan Tamansari, Kota Bandung. Pelaksanaan vaksinasi kepada sekitar 3.000 tenaga kesehatan ini merupakan kerja sama antara Pemprov Jabar, RS Hasan Sadikin, dan ITB.

Selain di Bandung, vaksinasi juga dilakukan serentak di seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Jawa Barat.  Menurut Direktur Utama RSHS dr. R. Nina Susana Dewi, Sp.PK(K)., M.Kes., MMRS., hal ini dilakukan dalam rangka mempercepat target vaksinasi di Jawa Barat yang saat ini terhitung per tanggal 1 Februari 2021 sudah tercapai 35,9 persen. "Ini merupakan komitmen bersama untuk melaksanakan vaksinasi di Jabar," ujar Nina.

Menurut Nina, meskipun dilakukan secara massal, pihaknya yang bekerja sama dengan ITB tetap melakukan aturan protokol kesehatan dengan baik.  "Saya mengucapkan terima kasih kepada ITB karena sangat ketat dalam menerapkan protokol kesehatan, sangat teratur, dan pengaturan yang sangat jelas. Ini bisa menjadi suatu contoh bagaimana kita melakukan gerakan terpusat tetapi tetap dengan protokol kesehatan yang baik," paparnya.

Menurut Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, mungkin ada yang bertanya mengapa yang didahulukan Nakes. Uu mengatakan, ini sebagai tahapan saja yang divaksinasi pertama Nakes dulu agar lebih banyak lagi masyarakat yang siap vaksin. "Ada 11 ribu Nakes yang siap dan sudah  simulasi melaksanakan vaksin. Ini ikhtiar kami sudah maksimal," katanya.

Uu mengatakan, Jabar bahkan dijadikan contoh dalam pelaksanaan vaksin nasional. Artinya, Jabar ini provinsi luar biasa. "Dijadikan percontohan nasional Jabar ini jadi provinsi terdepan dan inovasi luar biasa," katanya.

Uu menilai, apa yang dilakukan berbagai pihak untuk menanggulangi penyebaran Covid 19 do Jabar sudah sangat maksimal. Khusus tenaga kesehatan, Uu berharap jangan merasa lelah bosan untuk mengatasi covid 19. "Tetap tawakal pada Allah ya, kita hanya ikhtiar," katanya.

Baca juga : Terinfeksi Covid-19 Usai Divaksin, Ini Kata IDI

Tak lupa, Uu pun mengajak semua pihak ikut serta menyukseskan vaksinasi ini.Karena, kata dia, vaksinasi ini merupakan salah satu upaya dari pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Indonesia, termasuk di Jawa Barat.

Oleh karena itu Uu berharap masyarakat mau ikut serta dalam vaksinasi ini dan tak mudah terpengaruh oleh berita-berita hoaks tentang vaksin yang tersebar di media sosial dan meminta para penyebar hoaks untuk tak menakut-nakuti masyarakat lagi."Saya harap bagi mereka yang masih menakut-nakuti masyarakat untuk tidak divaksin tolong hentikan," katanya.

Uu khawatir jika hoaks tentang vaksin terus menerus disebarkan, maka pandemi corona ini akan semakin lama selesainya. Hal ini, akan membuat masayarakat Indonesia sengsara. Program vaksinasi hari ini dilakukan kepada ribuan SDM kesehatan di Jawa Barat. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat proses vaksinasi bagi tenaga kesehatan yang ditargetkan selesai April 2021. Di Bandung, sebanyak 3.000 SDM nakes dari Bandung Raya ikut vaksinasi massal di mana 1.500 orang dilakukan hari ini, dan sisanya besok.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement