Rabu 03 Feb 2021 17:58 WIB

Tajikistan Izinkan Kembali Sholat Berjamaah di Masjid

Presiden Tajikistan menyatakan negaranya bebas virus Covid-19.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Tajikistan Izinkan Kembali Sholat Berjamaah di Masjid. Masjid terbesar di Asia Tengah telah dibangun di Dushanbe, Tajikistan. Masjid tersebut akan diresmikan pada Maret 2020.
Foto: iqna/abna 24
Tajikistan Izinkan Kembali Sholat Berjamaah di Masjid. Masjid terbesar di Asia Tengah telah dibangun di Dushanbe, Tajikistan. Masjid tersebut akan diresmikan pada Maret 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, DUSHANBE -- Pemerintah Tajikistan mengizinkan kembali pelaksanaan sholat berjamaah di masjid-masjid. Sebelumnya pada 30 Januari 2021, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon menyatakan negara itu bebas virus corona.

Karena itulah, masjid-masjid di negara Asia Tengah itu mulai dibuka kembali pada Senin (1/2). Setelah ditangguhkan selama 11 bulan, ratusan jamaah mengikuti sholat berjamaah di masjid utama di Dushanbe.

Baca Juga

Untuk pertama kalinya, sholat berjamaah kembali digelar di masjid sejak ditutup pada April 2020 karena pandemi Covid-19. Dilansir di Asia-Plus, Rabu (3/2), masjid utama di Dushanbe tersebut didesinfeksi terlebih dahulu pada malam pembukaan.

Sementara permadani (karpet) masjid ditandai dengan pita khusus untuk mengingatkan umat agar menerapkan jarak sosial. Sebelumnya, pemerintah mengatakan, masjid akan dibuka pada 1 Februari 2021 selama memenuhi persyaratan sanitasi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement