REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA — Masyarakat di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) diimbau tetap mewaspadai potensi terjadinya hujan yang disertai angin kencang. Kondisi ini dinilai bisa memicu terjadinya bencana.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, sebelumnya memprakirakan potensi terjadinya hujan disertai angin kencang pada periode 31 Januari-3 Februari 2021. Potensinya ternyata diperkirakan masih ada selama beberapa hari ke depan. “Waspadai hujan yang disertai angin kencang pada 3-6 Februari 2021,” kata prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, yang akrab disapa Faiz, Rabu (3/2).
Menurut Faiz, potensi hujan yang disertai angin kencang di wilayah Ciayumajakuning ini dipicu terbentuknya beberapa pusat tekanan rendah di wilayah selatan ekuator Indonesia. Ditambah lagi terdapat belokan angin, yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan. “Diprakirakan kecepatan anginnya dapat mencapai nilai maksimum hingga 56 kilometer per jam,” kata dia.
Masyarakat diminta mewaspadai dampak dari hujan yang disertai angin kencang ini. Apalagi ketika beraktivitas di luar ruangan. Faiz mengatakan, hujan disertai angin kencang ini bisa memicu pohon tumbang, juga bencana banjir dan tanah longsor.
Para nelayan yang hendak beraktivitas di kawasan perairan utara Cirebon dan Indramayu pun diminta waspada. Pasalnya, kondisi angin kencang bisa meningkatkan ketinggian gelombang laut. Tinggi gelombang laut diperkirakan bisa mencapai lebih dari 1,5 meter. Tingginya gelombang ini dapat memicu kecelakaan laut.