REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan menyiapkan sejumlah langkah untuk meminimalisasi risiko bencana tanah longsor di daerahnya. Langkah ini dilakukan lantaran sejumlah titik mengalami longsor di wilayah Ngantang dan Pujon, Kabupaten Malang.
Bupati Malang, M Sanusi menyatakan, akan melakukan penghijauan di wilayah berpotensi tanah longsor. "Itu salah satu upaya untuk menanggulangi longsor. Kita akan tata penghijauan kembali bersama provinsi," ucap Sanusi dalam pesan resmi yang diterima Republika.co.id, Rabu (3/2).
Selain itu, Pemkab Malang juga telah menyiapkan ekskavator di wilayah terdampak longsor. Untuk diketahui, Pujon, Ngantang dan sekitarnya termasuk dalam kategori wilayah rawan longsor. Langkah penghijauan dan penyediaan ekskavator diharapkan dapat menanggulangi bencana longsor di lokasi.
Sebelumnya, tebing setinggi 25 meter dengan lebar 10 meter di Desa Djombok, Ngantang, Kabupaten Malang longsor, Selasa (2/2). Kejadian ini mengakibatkan akses jalan dari Malang menuju Kediri ditutup total.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Malang, Bagyo Setiono mengatakan, bencana tanah longsor terjadi karena hujan deras yang mengguyur wilayah setempat. Hujan dilaporkan terjadi mulai pukul 14.00 sampai 17.00 WIB. "Tebing mengalami longsor kurang lebih pukul 17.50 WIB," ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Selasa (2/2) malam.
Selang peristiwa tersebut, Bagyo mengungkapkan, longsor susulan kembali terjadi di lokasi terdampak. Tebing setinggi 15 meter dengan lebar tujuh meter longsor. Volume material bertambah sehingga menutup jalan dari Malang menuju Kediri.
Pemkab Malang telah menurunkan tiga unit ekskavator di Desa Jombok, Ngantang, Kabupaten Malang. Alat ini juga ditunjukkan untuk menangani material longsor di Jalan Brigjen Abdul Manan Wijaya, Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. "Dan saat ini masih belum clear, hujan deras di tempat yang sama terjadi longsor susulan," jelasnya singkat.