Rabu 03 Feb 2021 19:09 WIB

Ratusan Orang di Tasikmalaya Gagal Vaksinasi Sesuai Jadwal

Ada beberapa penundaan karena gangguan kondisi kesehatan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Vaksinasi dilakukan kepada 10 orang perwakilan pimpinan daerah, tokoh masyarakat, dan kaum milenial, di Puskesmas Kersanagara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jumat (29/1). Kegiatan itu menjadi penanda dimulainya vaksinasi di Kota Tasikmalaya.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Vaksinasi dilakukan kepada 10 orang perwakilan pimpinan daerah, tokoh masyarakat, dan kaum milenial, di Puskesmas Kersanagara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jumat (29/1). Kegiatan itu menjadi penanda dimulainya vaksinasi di Kota Tasikmalaya.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat hingga Selasa (2/2) sebanyak 1.220 orang sudah menjalani vaksinasi Covid-19. Artinya, sudah 77 persen dari 1.567 orang yang terigistrasi hingga Selasa sudah menualani vaksinasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, terdapat 324 orang yang sudah teregistrasi belum menjalani vaksinasi lantaran alasan tertentu. Vaksinasi tak bisa dilakukan karena calon penerima vaksin beberapa di antaranya mengalami hipertensi, batuk pilek, pusing, sedang isolasi mandiri, dan ada yang terkonfirmasi Covid-19. 

"Tak ada yang sengaja tak hadir. Hanya ada beberapa penundaan karena kondisi kesehatan. Kalau sudah bisa, langsung akan divaksinasi," kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (3/2).

Ia menambahkan, pada hari ini diperkirakan jumlah penerima vaksinasi di Kota Tasikmalaya sudah mencapai 1.800 orang dari total calon penerima sebanyak 3.400 orang. Ditargetkan, vaksinasi tahap pertama yang diprioritaskan kepada tenaga kesehatan (nakes) dapat selesai pada pertengahan Februari. 

Menurut dia, partisipasi nakes dalam melaksanakan vaksinasi ukup tinggi. Para nakes telah memiliki kesadaran untuk datang ke fasilitas kesehatan masing-masing. "Tak ada resistensi. Pelaksanaan berjalan lancar tak ada hambatan. Semua berjalan sesuai rencana," kata dia.

Baca juga : Terinfeksi Covid-19 Usai Divaksin, Ini Kata IDI

Uus menjelaskan, hingga saat ini belum ada laporan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) gejala berat dari para penerima vaksin. Ia mengakui, ada beberapa laporan nakes yang memgalami gejala pusing atau nyeri setelah diberikan suntikan. "Saya kira itu masih efek wajar dari pemberian vaksin. Itu pun keluhannya selesai dalam 24 jam. Setelah itu tak ada keluhan lagi, tidak ada KIPI yang lebih jauh," kata dia.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement