REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ribuan tenaga kesehatan (nakes) di Kota Cirebon telah disuntik vaksin Covid-19. Sejumlah nakes gagal divaksin karena berbagai kendala.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto, menyebutkan, ada 2.300 nakes yang ditargetkan menjalani vaksinasi. Dari jumlah itu, sudah ada 1.287 nakes yang telah disuntik vaksin Covid-19.
Sebagian nakes lainnya batal menerima vaksin karena tidak memenuhi syarat. Salah satunya, memiliki penyakit penyerta (comorbid), seperti hipertensi maupun pemasangan ring. "Ada juga yang ditunda vaksinasinya karena sedang mengalami batuk pilek berat,’’ ujar Edy, Rabu (3/2).
Edy mengakui, efek samping vaksin Covid-19 dialami nakes yang sudah divaksin Covid-19. Mulai dari mual, mengantuk dan pegal-pegal. "Ada juga yang merasa lapar terus,’’ tukas Edy.
Seperti diketahui, vaksinasi Covid-19 di Kota Cirebon dimulai pada 29 Januari 2021. Sasaran vaksinasi diprioritaskan kepada para nakes.
Baca juga : Pemerintah akan Terbitkan Aturan Vaksin Gotong Royong
Setelah nakes, mulai Maret-April, vaksinasi Covid-19 selanjutnya diberikan kepada TNI dan Polri serta petugas yang menjalankan layanan publik. Setelah itu, mulai April sampai Desember 2021, rencananya semua masyarakat akan disuntik vaksin.
Kota Cirebon pun telah menyiapkan anggaran untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 20 miliar. Selain untuk vaksinasi Covid-19, dana tersebut juga dianggarkan untuk penanganan Covid-19 di Kota Cirebon sepanjang tahun ini.
"Dana tersebut dialokasikan pada Belanja Tak Terduga (BTT),’’ tandas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi.