REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemerintah Australia mendesak ribuan warga Perth untuk mengungsi dan meninggalkan rumah mereka karena kebakaran hutan. Pemerintah khawatir angin kencang dapat membuat kebakaran hutan semakin parah.
Kebakaran di Australia Barat telah menghancurkan lebih dari 9000 hektar lahan dan 71 rumah. Kebakaran terjadi saat Australia sedang berada dalam lockdown karena ditemukan kasus baru virus corona.
Pihak berwenang mengatakan kepada penduduk Bullsbrook untuk mengabaikan perintah lockdown dan segera pergi meninggalkan kediaman mereka. Cuaca panas dan kering dikhawatirkan dapat menyebabkan kebakaran semakin meluas.
“Kami tahu betapa cepatnya hal-hal menjadi buruk. Diprediksi ada angin yang sangat kencang, itulah mengapa kami mengatakan kepada mereka untuk segera pergi menyelamatkan diri,” kata Perdana Menteri negara bagian Australia Barat Mark McGowan.
Sekitar dua juta warga Australia mulai menjalani lockdown pada Senin (1/2) setelah ditemukan satu kasus virus korona di Perth. Pihak berwenang memerintahkan lockdown atau penguncian selama lima hari setelah seorang penjaga keamanan di sebuah hotel yang digunakan untuk karantina, tertular virus corona.