REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Pakar Farmasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Saptono Hadi, menyatakan konsumsi vitamin untuk meningkatkan imunitas dan stamina perlu memperhitungkan dosis dan takaran yang pas. Jangan sampai masyatakat kalap minum vitamin sembarangan dengan dosis sebanyak-banyaknya lantaran takut dengan Covid-19.
Dia mengatakan masyarakat perlu memahami aturan meminum vitamin. "Obat harus diminum sesuai dosis, begitu juga vitamin. Konsumsi vitamin tidak boleh sembarangan, harus sesuai dosis. Efektivitas obat dan vitamin itu ya pada dosisnya," kata Saptono Hadi, seperti tertulis dalam siaran pers, Rabu (3/2).
Kepala Program Studi (Kaprodi) S1 Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS tersebut menjelaskan, setiap orang memiliki dosis masing-masing. Meminum vitamin pun berbeda-beda takarannya.
Dosis minum vitamin harus mempertimbangkan faktor kondisi tubuh seperti sehat atau sakit, faktor usia, dan faktor berat badan. Karena itu, konsumsi vitamin juga sebaiknya sesuai saran dokter.
Kendati demikian, seseorang boleh mengonsumsi vitamin dengan bentuk yang berbeda-beda. Contohnya, ada yang meminum vitamin berbentuk sirup di pagi hari kemudian meminum vitamin berbentuk tablet di malam hari.
"Bentuk sediaan bisa macam-macam, sirup atau tablet. Hal yang paling penting yakni harus tetap mematuhi dosis. Jangan melebihi atau mengurangi. Nanti kalau melanggar bisa ada efek samping. Kalau berlebihan juga kerja ginjal bisa lebih berat," kata dia.