Rabu 03 Feb 2021 22:14 WIB

Soal SKB Seragam Sekolah, AYPI: Kebijakan tidak Mendesak

AYPI menilai kebijakan SKB seragam sekolah dinilai tidak mendesak

Ketua Dewan Pembina Asosiasi Yayasan Pendidikan Islam (AYPI), Afrizal Sinaro, AYPI menilai kebijakan SKB seragam sekolah dinilai tidak mendesak
Foto: ROL
Ketua Dewan Pembina Asosiasi Yayasan Pendidikan Islam (AYPI), Afrizal Sinaro, AYPI menilai kebijakan SKB seragam sekolah dinilai tidak mendesak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—  Ketua Dewan Pembina Asosiasi Yayasan Pendidikan Islam (AYPI), Afrizal Sinaro menyampaikan tanggapan atas SKB tentang Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut bagi Peserta Didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Lingkungan Sekolah yang Diselenggarakan Pemerintah Daerah pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah 

Afrizal menyayangkan terbitnya SKB yang dinilainya tidak mendesak tersebut. Padahal masih banyak persoalan pendidikan yang lebih esensi saat Covid-19 ini yang belum dapat diselesaikan dengan baik.

Baca Juga

“Masalah pembelajaran jarak jauh dimana murid-murid di daerah terpencil, terdepan, terpencil, tertinggal (3T) yang tidak ada aliran listrik, jaringan internet, sekolah swasta yang nggak bisa bayar gaji gurunya karena murid-murit tidak bayar SPP dan sebagianya,” ujar dia kepada Republika.co.id di Jakarta, Rabu (3/2).   

Dia berpendapat, mutu lulusan dunia pendidikan  akan melejit jika tidak dibelenggu birokrasi, bebaskan dunia pendidikan dari cengkeraman birokrat, saatnya sekolah mandiri, membuktikan diri bahwa sekolah hadir bukan untuk menghasilkan pekerja birokrasi, tapi manusia produktif, tangguh dalam menghadapi dan menyelesaikan persoalan  berbagai situasi. “Sesuai dengan UU Otonomi daerah sejatinya hal semacam ini percayakanlah kepada pemerintah daerah untuk menentukan,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement