Kamis 04 Feb 2021 06:24 WIB

Gebyar Vaksin Jabar Jadi Role Model Vaksinasi di Indonesia

Target 150 ribu nakes akan selesai divaksinasi dalam dua hingga tiga pekan mendatang.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Tenaga kesehatan menunjukkan stiker vaksinasi usai disuntik vaksin Covid-19 Sinovac saat Gebyar Vaksinasi Covid-19 di Gedung Sasana Budaya Ganesa, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu (3/2). Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali menggelar vaksinasi Covid-19 secara masif bagi sedikitnya 3.000 tenaga kesehatan serta sumber daya manusia (SDM) di lingkungan kesehatan di Kota Bandung sebagai upaya percepatan capaian target vaksinasi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Tenaga kesehatan menunjukkan stiker vaksinasi usai disuntik vaksin Covid-19 Sinovac saat Gebyar Vaksinasi Covid-19 di Gedung Sasana Budaya Ganesa, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu (3/2). Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali menggelar vaksinasi Covid-19 secara masif bagi sedikitnya 3.000 tenaga kesehatan serta sumber daya manusia (SDM) di lingkungan kesehatan di Kota Bandung sebagai upaya percepatan capaian target vaksinasi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekitar 89 ribu tenaga kesehatan dan nonkesehatan di 27 kabupaten/kota Jawa Barat (Jabar) telah menjalani vaksinasi Covid-19. Untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar menginisiasi Gebyar Vaksinasi COVID-19 di sejumlah daerah secara serempak. 

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum memulai Gebyar Vaksin Covid-19 bagi Tenaga Kesehatan dan Tenaga Nonkesehatan untuk Wilayah Jawa Barat, di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Jalan Tamansari No. 73, Kota Bandung, Rabu (3/2). Menurut Uu, gebyar vaksin ini menjadi role model pelaksanaan vaksinasi di Indonesia, dengan target 150 ribu nakes akan selesai divaksinasi dalam dua hingga tiga pekan mendatang. 

Baca Juga

“Ini adalah sebuah berita gembira bahwa vaksin di Jawa Barat akan selesai untuk tahap pertama sekitar dua minggu atau tiga minggu dari sekarang, 150 ribu SDM kesehatan bisa dilaksanakan,” ujar Uu.

Uu mengungkapkan, setelah sasaran vaksin nakes terpenuhi, selanjutnya vaksinasi akan menyasar lapisan masyarakat lainnya dengan estimasi target seitar 33,5 juta orang dengan target satu tahun. “Setelah SDM kesehatan selesai divaksin, maka vaksinasi akan berlanjut untuk masyarakat, sehingga Jawa Barat sekitar satu tahun ke depan 80 persen masyarakat Jawa Barat yang diestimasikan sekitar 33,5 juta masyarakat Jawa Barat akan segera selesai divaksin,” paparnya.

Uu mengingatkan, vaksinasi merupakan salah satu upaya pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Selain itu juga sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan gerakan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas). 

Baca juga : 5 Dzikir Khusus Harian yang Disukai Allah SWT dan Manfaatnya

Wagub menekankan agar masyarakat tidak meragukan vaksin Covid-19. Karena MUI sudah mengeluarkan sertifikat halal dan BPOM menyatakan aman. 

Sementara itu, Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu mengapresiasi Pemprov Jabar atas pelaksanaan gebyar vaksinasi serempak. Menurutnya, pola serempak dengan cakupan di atas 10 ribu sasaran dinilai luar biasa. “Saya memberikan apresiasi yang luar biasa untuk Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat karena sudah melakukan inovasi model pelaksanaan imunisasi secara serentak bergerak seluruh kabupaten/kota,” kata Maxi.

“Kemarin di Surabaya baru 4.000, rekor MURI dapat di Yogyakarta cuma 3.000. Tapi kalau hari ini bisa di atas 10 ribu, ini sangat luar biasa dan akan jadi pola. Akan kami laporkan ke Pak Menteri (Kesehatan) dan mungkin ke Pak Presiden bahwa ini adalah pola yang sangat baik,” katnya.

Metode vaksinasi serempak ini, kata Maxi, juga menjadi uji coba vaksinasi tahap dua untuk pelayan publik yang lebih masif lagi. Diperkirakan, jumlah masyarakat pelayan publik seperti guru, dosen, ASN, TNI/Polri, pegawai BUMN dan BUMD, serta perangkat desa mencapai lebih dari 18 juta orang, sehingga target vaksinasi bagi palayan publik rampung pada April 2021 bisa dicapai.

Maxi juga mengungkapkan, pihaknya ingin menargetkan para pedagang pasar sebagai sasaran vaksinasi setelah nakes. Ia mengatakan konsep vaksinasi yang disarankan adalah konsep jemput bola melalui vaksinasi mobile. Namun, kata dia, konsep ini membutuhkan koordinasi yang kuat antara pemeritah provinsi, kabupaten/kota dan pemerintah pusat.

Baca juga : Penangkapan Zaim Saidi, Persis: Polisi Harus Ekstra Cermat

“Sasaran pertama yang akan kita sasar adalah para pedagang pasar. Saya lagi buat konsep standarnya untuk – bukan cuman seperti ini (pelaksanaan vaksin) di gedung – tetapi nanti ada mobile atau kita mendatangi langsung ke pasar-pasar,” kata Maxi. N Arie Lukihardianti

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement