Kamis 04 Feb 2021 08:47 WIB

Polri Jelaskan Pengamanan WNA Inggris Istri Anggota JI

Polisi selidiki hubungan WNA Inggris dan suaminya yang meninggal dengan rekening FPI.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Garis polisi (ilustrasi). Kabag Penum Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menjelaskan terkait pengamanan terhadap warga negara Inggris, Tazneen Miriam Sailar, terkait pelanggaran keimigrasian karena tidak memiliki izin tinggal.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Garis polisi (ilustrasi). Kabag Penum Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menjelaskan terkait pengamanan terhadap warga negara Inggris, Tazneen Miriam Sailar, terkait pelanggaran keimigrasian karena tidak memiliki izin tinggal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabag Penum Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menjelaskan terkait pengamanan terhadap warga negara Inggris, Tazneen Miriam Sailar, terkait pelanggaran keimigrasian karena tidak memiliki izin tinggal. Tazneen merupakan istri dari anggota jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI), yakni Acep Ahmad Setiawan alias Abu Ahmed.

"Kami sampaikan bahwa bukan penangkapan tetapi mengamankan seorang warga negara Inggris. Kami sampaikan ini kewenangan dari imigrasi, bukan kewenangan dari pihak Polri," kata Ramadhan dalam konferensi persnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (3/2).

Baca Juga

Ramadhan menyampaikan, suami Tazneen, yakni Acep Ahmad Setiawan, merupakan warga negara Indonesia dan telah meninggal dunia dalam pertempuran di Suriah pada 2014 silam. Karena itu, Densus 88 Antiteror Polri masih mendalami ada atau tidaknya keterlibatan Tazneen Miriam Sailar dalam kegiatan kelompok teroris.

Selain itu, kata Ramadhan, polisi juga tengah mendalami ada atau tidaknya kaitan antara Acep Ahamd Setiawan dan istrinya dengan aliran dana Front Pembela Islam (FPI). Saat ini, sudah 92 rekening terkait dengan FPI dan masih dilakukan analisis.

Namun, Ramadhan mengakui adanya hubungan antara keduanya dan rekening FPI. "Pastinya penyidik akan mendalami (92 rekening) satu persatu, apa ada keterlibatan daripada pengiriman rekening tersebut. Ada kaitannya dengan istri dari seorang anggota teroris tadi, itu salah satunya," kata Ramadhan. 

Berdasarkan dokumen tertanggal Maret 2020 yang diunggah di laman PPATK, Detasemen Khusus Antiteror 88 Mabes Polri memasukan nama Tazneen yang lahir Manchester, Inggris, dalam daftar terduga teroris dan organisasi teroris. Tazneen yang bersuamikan Acep Ahmad Setiawan alias Abu Ahmed Al Indunisy tercatat memiliki nama alias, yakni Aisyah Humaira.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement