Kamis 04 Feb 2021 10:24 WIB

1.111 Orang di Garut Sudah Divaksin Covid-19, 172 Ditunda

Jika mengalami keluhan, penerima vaksin bisa langsung mengontak petugas.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menjadi penerima pertama vaksin Covid-19 di Gedung Pendopo Kabupaten Garut, Senin (1/2/2021).
Foto: Diskominfo Garut.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menjadi penerima pertama vaksin Covid-19 di Gedung Pendopo Kabupaten Garut, Senin (1/2/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Vaksinasi Covid-19 di wilayah Kabupaten Garut terus berjalan secara bertahap sejak dimulai Senin (1/2). Tenaga kesehatan (nakes) menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan vaksinasi tahap awal ini.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, hingga Selasa (2/2) sudah ada sekitar 1.111 orang yang menjalani vaksinasi tahap awal, dari 1.765 orang yang teregistrasi.

Ada juga yang penyuntikan vaksinnya mesti ditunda dengan berbagai alasan, yaitu 172 orang. Dinkes juga mencatat sebanyak 461 orang tidak diberikan vaksin dengan berbagai alasan tertentu. 

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir mengikuti vaksinasi Covid-19. Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) Kabupaten Garut Willy Indrawilis mengatakan, pemerintah telah mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi, termasuk mengantisipasi adanya dampak setelah peyuntikan vaksin Covid-19.

Willy menjelaskan, penerima vaksin akan mendapat kartu, yang di dalamnya terdapat nomor kontak petugas. “Kalau masyarakat ada sesuatu keluhan setelah vaksinasi, mereka bisa langsung menghubungi nomor kontak yang ada di kartu vaksinasi,” kata dia, Rabu (3/2).

Baca juga : Beredar Daftar Tarif Tilang Terbaru dari Polri, Ini Faktanya

Jika masuk laporan keluhan, menurut Willy, petugas di lapangan akan melakukan investigasi. Apabila diperlukan penanganan lanjutan, kata dia, masyarakat yang mengalami KIPI akan mendapatkan perawatan di puskesmas atau rumah sakit. “Semuanya akan ditanggung pemerintah kalau harus dirawat. Tidak ada biaya tambahan,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement