REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in berkomitmen meningkatkan aliansi dengan Amerika Serikat (AS). Moon telah melakukan panggilan telepon dengan Presiden AS Joe Biden pada Kamis (4/2) pagi.
“Kami akan selalu berdiri bersama saat kami bekerja untuk perdamaian di Semenanjung Korea dan mengatasi tantangan global,” kata Moon setelah melakukan panggilan telepon dengan Biden pada pukul 08.00 pagi waktu setempat.
Dalam pembicaraan telepon itu, Moon juga menyambut baik apa yang dia gambarkan sebagai "America's return" di tengah meningkatnya tantangan global, pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan polarisasi ekonomi.
Menteri unifikasi Korsel yang bertanggung jawab atas urusan antar-Korea pada Rabu (3/2) meminta AS secara fleksibel memberlakukan sanksi yang bertujuan mengekang program nuklir Pyongyang. Dia juga mendorong AS dan Korut menghidupkan kembali pembicaraan denuklirisasi.
Moon menawarkan menjadi mediator antara AS dan Korut untuk membuka kembali pembicaraan mengenai denuklirisasi. Pemimpin Korut Kim Jong-un dan mantan Presiden AS Donald Trump melakukan dua kali pertemuan puncak untuk membahas denuklirisasi di Semenanjung Korea. Namun, pertemuan itu gagal mencapai kesepakatan. Hingga kini, AS dan Korut belum memulai lagi pembicaraan tentang denuklirisasi.