Kamis 04 Feb 2021 12:09 WIB

Gubernur Erzaldi: Jadikan WTP Sebagai Budaya

Pencapaian WTP juga membutuhkan komitmen seluruh pihak yang terlibat

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG--Opini Wajar Tanpa Pengecualian menjadi sangat penting bagi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung karena menjadi gambaran atas kualitas kinerja pemerintah daerah. 

Oleh karena itu, dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melalui aplikasi zoom meeting dari ruang kerjanya, Lantai 2 Kantor Gubernur Babel, Air Itam, Kamis (4/2). Orang nomor satu di Babel ini mengajak peserta untuk menjadikan WTP sebagai budaya untuk menghindarkan kita dari hal-hal yang tidak diinginkan dan menjaga kualitas pengelolaan keuangan pemerintah daerah.

Hal ini juga sesuai dengan pesan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani. Daerah yang sudah pernah mencapai WTP diharapkan mempertahankan prestasinya karena, dampak dari WTP ini tidak hanya berpengaruh untuk daerah semata tapi juga berdampak secara nasional.

Sejak kepemimpinan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berhasil memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturut-turut sejak tahun 2018.

Capaian WTP merupakan gambaran kinerja pemerintah daerah bahwa telah melaksanakan amanah dalam mengelola keuangan daerah yang memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. 

Gubernur Erzaldi sangat mengapresiasi daerah yang mendapatkan WTP dan mengajak untuk mempertahankan prestasi tersebut."Saya mengapresiasi daerah yang mendapatkan WTP. Capaian ini harus dipertahankan karena capaian WTP ini menjadi harapan bagi kita semua," kata Gubernur Erzaldi.

Menurutnya, sosok seorang pemimpin sangat berpengaruh besar pada capaian WTP."Capaian WTP tidak lepas dari sosok pimpinan. Seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi lingkungan kerjanya untuk mengarahkan pada apa yang menjadi keinginannya. Dalam hal ini, tentu saja keinginan bagi kebaikan kita semua," katanya.

Dilanjutkannya, seorang pemimpin menjadi tidak berarti jika tidak mampu membangun hubungan batin di lingkungan kerjanya."Memegang suatu jabatan strategis, tidak otomatis menjadikan kita seorang pemimpin. Penting bagi seorang pemimpin mampu mempengaruhi lingkungan kerja karena akan menciptakan ikatan yang baik sehingga para pegawaipun paham bahwa apa yang mereka kerjakan adalah memang untuk kebaikan kita semua," lanjutnya.

Di samping itu, Bang ER mengatakan bahwa pencapaian WTP juga membutuhkan komitmen seluruh pihak yang terlibat. "Hal terpenting juga yang ingin saya sampaikan adalah adanya komitmen yang kuat dari kita semua. Sehingga upaya kita untuk mencapai WTP ini menjadi mudah dan tidak berat. Insya Allah WTP dapat kita raih kembali ," tambahnya.

Usai memberi arahan, Bang ER menerima plakat sebagai keynote speaker dari Kanwil Ditjen Perbendaharaan Babel. Turut hadir dalam FGD, yakni perwakilan BPKP RI Babel, perwakilan Kemendagri, dan para undangan lainnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement