REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta seluruh umat Islam untuk tidak mempertentangkan ajaran agama dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Keislaman dan kebangsaan itu tidak boleh dibenturkan, tidak boleh diperdebatkan, karena kita sudah punya kesepakatan bahwa dalam melaksanakan ajaran Islam harus atas dasar kesepakatan," kata Wapres Ma’ruf dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (4/2).
Penerapan ajaran agama Islam di Indonesia, jelas Wapres, merupakan Islam yang utuh namun tetap dalam bingkai kesepakatan nasional, antara lain tertuang dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, yang terpenting saat ini ialah agar seluruh elemen bangsa menjaga kebhinnekaan dan kesepakatan nasional.
"Kita bersyukur pendiri bangsa ini meletakkan dasar-dasar kesepakatan, sehingga Bhinneka Tunggal Ika itu sebagai semboyan berbangsa dan bernegara. Yang harus kita lakukan sekarang adalah mengawal kebhinnekaan ini, menjaga kesepakatan-kesepakatan ini," ujarnya.