REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengajak umat Konghucu dan warga Tionghoa untuk merayakan Tahun Baru Imlek secara digital. Tanpa mengurangi kekhidmatannya, perayaan yang biasanya dilakukan secara tatap muka antarkeluarga bisa dilakukan dengan bantuan telepon video.
Seruan Budi ini disampaikan demi mengurangi mobilitas umat Konghucu dan masyarakat umum lainnya selama libur perayaan Imlek. Seperti diketahui, Tahun Baru Imlek mendatang jatuh pada Jumat (12/2). Artinya, kembali terjadi libur panjang akhir pekan yang berpotensi menaikkan kembali kurva kasus baru Covid-19.
"Saya mengimbau agar teman-teman umat Konghucu dan Tiongoa bisa melakukan tahun baru Imlek ini dengan cara baru. Cara di mana kita melakukan dengan keluarga, bersama di rumah kita, dan kita melakukannya bersama dengan cara masa kini yakni digital," kata Budi dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Kamis (4/2).
Tak hanya soal silaturahim saja yang bisa dilakukan secara digital. Pemberian angpau pun, ujar Menkes, bisa dilakukan dengan transfer uang elektronik atau transfer antarbank. Budi menilai bahwa teknologi perlu dimanfaatkan dalam perayaan keagamaan tanpa mengurangi khidmatnya. Khususnya, selama periode pandemi Covid-19 yang belum juga usai ini.
"Saya sama dengan Pak Menag, pernah terima angpao juga. Namun walau amplop merahnya seru, yang lebih seru kan di dalam amplop merahnya. Kita bisa melakukan, kirim amplop merah itu dengan digital. Sekarang sudah sangat mudah. Jadi cara baru imlek bagus juga kita lakukan dengan transfer," kata Budi.
Bahkan kalau pemberi angpau ingin mengirim amplop merah khas Imlek sekalian, pengiriman bisa dilakukan dengan jasa kurir yang saat ini sudah banyak tersedia. Cara ini justru dipercaya bisa ikut meningkatkan kesejahteraan para kurir dan pengemudi online.
"Juga biasanya Imlek kita bisa nonton barongsai. Karena seperti bapak ibu, yang biasanya hadir bertatap muka dengan saya, kali ini bertatap muka dengan saya melalui Youtube. Barongsai pun bisa ditampilkan di Youtube. Malah kita bisa melakukan lomba barongsai paling bagus sekalian," ujarnya.
Budi kembali mengingatkan masyarakat bahwa pandemi belum lah usai. Perayaan keagamaan, menurutnya, memang sudah sepantas diperingati. Namun karena risiko penularan Covid-19 yang masih mengancam, sebaiknya perayaan dilakukan secara sederhana dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Saya yakin perayaan Imlek tahun ini akan tetap meriah. Tetap bergembira, tetap berikan harapan baru dan keuntungan baru bagi seluruh bangsa Indonesia," kata Budi.