REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sony mengungkapkan telah mengirimkan 4,5 juta konsol PS5 selama kuartal yang berakhir pada 31 Desember. Namun, sulit untuk mengetahui berapa banyak dari konsol ini yang berhasil terjual kepada gamer asli, bukan calo ataumereka yang mencari keuntungan dari pasar penjualan kembali.
Saat ini, Sony mengeluhkan kekurangan komponen yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi Play Station 5. CFO Sony, Hiroki Took mengatakan perusahaan tersebut melakukan segala hal untuk memenuhi permintaan para gamer yang mendapati diri mereka terus-menerus dikalahkan oleh calo dan bot daring yang mengambil persediaan terbatas.
“Sulit bagi kami untuk meningkatkan produksi PS5 di tengah kekurangan semikonduktor dan komponen lainnya,” kata Hiroki Totoki, dilansir Trusted Review, Kamis (4/2).
Totoki menambahkan pihaknya belum dapat sepenuhnya memenuhi permintaan PS5. Namun, mereka tetap melakukan segala hal untuk mengirimkan sebanyak unit kepada para pelanggan yang menunggu PS5.
Jika dilihat, pihak yang tidak mendapatkan keuntungan langsung dari penjualan PS5 adalah Sony. Perusahaan tersebut mengungkapkan keuntungan game-nya dipotong oleh harga “strategis” untuk konsol baru. Ini berarti harganya lebih mahal daripada yang dijual Sony.
Sony mengaku mengalami kerugian akibat titik harga strategis untuk perangkat keras PS5 yang ditetapkan lebih rendah daripada biaya produksi.
Tidak jarang banyak yang menjual dengan kerugian pada awalnya. Sony juga akan menebusnya melalui penjualan game PS5 terbaik. Yang menarik, Sony menyatakan masih menjual 1,4 juta konsol PS4 selama musim liburan.