Kamis 04 Feb 2021 13:33 WIB

Ini Tiga Penyebab Munculnya Sariawan pada Pasien Covid-19

Gejala sariawan pada pasien Covid-19 tidak sekhas infeksi virus lain.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Qommarria Rostanti
Sariawan (ilustrasi)
Foto: Megabored
Sariawan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sariawan baru-baru ini dilaporkan menjadi gejala baru covid 19. Namun, hal tersebut masih harus dikaji lebih dalam, apakah munculnya sariawan di mulut berkaitan erat dengan kondisi tubuh seseorang.

"Prinsipnya secara keseluruhan sariawan terkait dengan kondisi mulut dan kesehatan tubuh secara keseluruhan," ujar dosen Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Dr Irna Sufiawati, drg., Sp.PM, dalam siaran persnya, Kamis (4/2).

Irna mengatakan, gejala sariawan pada Covid-19 tidak sekhas infeksi virus lain. Contohnya, infeksi cacar yang menyebabkan munculnya sariawan hanya di satu sisi mulut, atau infeksi virus herpes yang memunculkan sariawan kecil-kecil dalam jumlah banyak di dalam mulut.

Selain itu, kata dia, sariawan pada pasien Covid-19 juga tidak spesifik. Artinya, tampilan sariawannya sama dengan pasien yang tidak terpapar Covid-19, atau mirip dengan sariawan berjenis stomatitis aftosa rekuren.

"Sekarang banyak stomatitis ditemukan pada pasien Covid-19, baik pada pasien yang sering terkena stomatitis atau yang tidak ditemukan riwayat pernah terkena stomatitis," kata Irna.

Karena itu, Irna merespons sariawan pada pasien Covid-19 dipicu dari kondisi tubuh. Ada tiga penyebab utama munculnya sariawan pada penderita Covid. Pertama diakibatkan kondisi badai sitokin.

Sitokin merupakan protein yang dihasilkan dari sistem kekebalan tubuh sebagai respons apabila tubuh mengalami infeksi. Perilaku sitokin yang banyak keluar diistilahkan dengan badai sitokin.

Saat melawan infeksi virus Covid-19, kata dia, badai sitokin ini yang menyebabkan terjadinya demam tinggi, sesak napas, diare, hingga memicu peradangan pada tubuh, salah satunya adalah munculnya sariawan.

Penyebab kedua, kata dia, adalah akibat stres berlebih. Meningkatnya hormon kortisol akibat stres akan berdampak pada penurunan imunitas. Praktis, kerja sistem imun yang terganggu akan mudah memicu lahirnya sariawan.

"Penderita Covid-19 yang mengalami stres luar biasa bisa memicu hormon tadi menyebabkan sariawan," kata dia.

Penyebab ketiga bisa diakibatkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada pengidap Covid-19. Kurangnya asupan nutrisi sehari-hari akibat susah makan atau minum juga akan menimbulkan sariawan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement