REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada pada Rabu menyatakan Proud Boys yang berideologi sayap kanan sebagai entitas teroris. Proud Boys menimbulkan ancaman keamanan yang aktif dan memainkan "peran penting" dalam serangan bulan lalu di Capitol AS. Serangan itu menewaskan lima orang.
Meskipun Proud Boys tidak pernah melancarkan serangan di Kanada, Menteri Keamanan Publik Bill Blair mengatakan bahwa pasukan intelijen domestik semakin mengkhawatirkan kelompok tersebut. "Telah terjadi peningkatan kekerasan yang serius dan mengkhawatirkan - bukan hanya retorika tetapi aktivitas dan perencanaan - dan itulah mengapa kami menanggapi seperti yang kami lakukan hari ini," katanya dalam konferensi pers. Dia tidak memberikan detil.
Aset grup itu sekarang dapat dibekukan oleh bank dan lembaga keuangan. Kemudian bagi warga Kanada secara sengaja menangani aset dari entitas yang terdaftar sebagai kelompok teroris itu dapat masuk dalam tindak kejahatan. Siapa pun yang tergabung dalam grup itu dapat dicegah memasuki Kanada.
Pendiri grup, Gavin McInnes, adalah orang Kanada yang tinggal di Amerika Serikat. Otoritas AS telah mendakwa beberapa anggota Proud Boys sehubungan dengan serangan 6 Januari di Washington.
Ottawa menambahkan 12 kelompok lain ke dalam daftar entitas terorisnya - tiga kelompok neo-Nazi, delapan organisasi yang digambarkan sebagai afiliasi dengan Alqaidah dan Daesh (Negara Islam), serta Hizbul Mujahidin, sebuah kelompok Kashmir.
Blair mengatakan badan intelijen Kanada telah bekerja selama berbulan-bulan dan dalam beberapa kasus bertahun-tahun mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk membuat daftar kelompok tersebut. "Kanada tidak akan menolerir tindakan kekerasan ideologis, agama atau bermotif politik," kata Blair.
Didirikan pada 2016, Proud Boys dimulai sebagai organisasi yang memprotes kebenaran politik dan kendala yang dirasakan pada maskulinitas di Amerika Serikat dan Kanada. Gerakan ini tumbuh menjadi kelompok yang mendukung perkelahian jalanan.