Kamis 04 Feb 2021 13:49 WIB

Kanada Masukkan Proud Boys Sebagai Gerakan Teroris

Gerakan ekstrem kanan ini dinilai menimbulkan ancaman keamanan yang aktif.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota Antifa (kiri) dan Proud Boys (kanan) tengah berdebat di Washington DC.
Foto: EPA
Anggota Antifa (kiri) dan Proud Boys (kanan) tengah berdebat di Washington DC.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada pada Rabu menyatakan Proud Boys yang berideologi sayap kanan sebagai entitas teroris. Proud Boys menimbulkan ancaman keamanan yang aktif dan memainkan "peran penting" dalam serangan bulan lalu di Capitol AS. Serangan itu menewaskan lima orang.

Meskipun Proud Boys tidak pernah melancarkan serangan di Kanada, Menteri Keamanan Publik Bill Blair mengatakan bahwa pasukan intelijen domestik semakin mengkhawatirkan kelompok tersebut. "Telah terjadi peningkatan kekerasan yang serius dan mengkhawatirkan - bukan hanya retorika tetapi aktivitas dan perencanaan - dan itulah mengapa kami menanggapi seperti yang kami lakukan hari ini," katanya dalam konferensi pers. Dia tidak memberikan detil.

Baca Juga

Aset grup itu sekarang dapat dibekukan oleh bank dan lembaga keuangan. Kemudian bagi warga Kanada secara sengaja menangani aset dari entitas yang terdaftar sebagai kelompok teroris itu dapat masuk dalam tindak kejahatan.  Siapa pun yang tergabung dalam grup itu dapat dicegah memasuki Kanada.

Pendiri grup, Gavin McInnes, adalah orang Kanada yang tinggal di Amerika Serikat. Otoritas AS telah mendakwa beberapa anggota Proud Boys sehubungan dengan serangan 6 Januari di Washington.

Ottawa menambahkan 12 kelompok lain ke dalam daftar entitas terorisnya - tiga kelompok neo-Nazi, delapan organisasi yang digambarkan sebagai afiliasi dengan Alqaidah dan Daesh (Negara Islam), serta Hizbul Mujahidin, sebuah kelompok Kashmir.

Blair mengatakan badan intelijen Kanada telah bekerja selama berbulan-bulan dan dalam beberapa kasus bertahun-tahun mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk membuat daftar kelompok tersebut. "Kanada tidak akan menolerir tindakan kekerasan ideologis, agama atau bermotif politik," kata Blair.

Didirikan pada 2016, Proud Boys dimulai sebagai organisasi yang memprotes kebenaran politik dan kendala yang dirasakan pada maskulinitas di Amerika Serikat dan Kanada. Gerakan ini tumbuh menjadi kelompok yang mendukung perkelahian jalanan.

sumber : Reuters/antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement