Kamis 04 Feb 2021 15:06 WIB

Polisi Selidiki Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Rembang

Jasad korban ditemukan oleh asisten rumah tangga pada Kamis pagi.

Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG -- Aparat kepolisian Resor Rembang bersama Polda Jateng masih melakukan penyelidikan kasus dugaan penganiayaan hingga mengakibatkan empat orang dalam satu keluarga ditemukan tewas di rumahnya di Desa Turusgede, Kecamatan Rembang, Kamis. Insiden ini ditengarai terjadi pada Kamis (4/2) dini hari.

"Peristiwa dugaan penganiayaan hingga mengakibatkan empat orang meninggal diperkirakan terjadi Kamis (4/2) dini hari. Sedangkan laporan dari warga sekitar Kamis pukul 6.30 WIB," kata Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre di Rembang, Kamis.

Baca Juga

Saksi pertama yang mengetahui satu keluarga meninggal, merupakan asisten rumah tangga keluarga korban. Asisten itu kebetulan mulai masuk kerja untuk bersih-bersih rumah pada pukul 06.30 WIB. Saat datang ke rumah korban di Desa Turusgede, Kecamatan Rembang, pintu pagar rumah korban kondisi terbuka.

Ketika saksi masuk ke dalam rumah, menemukan ada korban dalam kondisi meninggal dunia. Kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada RT dan RW setempat untuk diteruskan ke Polres Rembang.

Polres Rembang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada pukul 07.30 WIB dan sampai saat ini masih dilanjutkan oleh Polda Jateng.

Korban yang ditemukan meninggal dunia dengan kondisi berdarah dan dugaan ada penganiayaan dengan benda tumpul, di antaranya Anom Subekti (ayah), Tri Purwati (istri), Alfitri Saidatina (anak) dan Galuh Lintang (cucu).

Tiga korban ditemukan dalam satu kamar, yakni ayah, anak dan cucu, sedangkan istri ditemukan di kamar yang berbeda. Hingga kini, masih dilakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif pelaku melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan empat orang meninggal dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement