REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen otomotif asal Jepang, Toyota Motor Corp berencana mencetak produksi 9,2 juta kendaraan tahun ini secara global. Rencana yang dibuat oleh Toyota ini naik sekitar 2 persen dari target perusahaan, untuk produksi yang dijalankan sebelum adanya virus corona di dunia.
"Produsen mobil telah menginformasikan pemasok utamanya tentang rencana tersebut, yang mencerminkan momentum penjualan di China dan pemulihan permintaan di Amerika Utara dan Jepang," laporan Nikkei, seperti yang dikutip dari Reuters, Kamis (4/2).
Toyota mengharapkan adanya penjualan yang solid di seluruh dunia untuk tahun ini berkat rilis vaksin virus corona. Toyota Motor Corporation menjadi produsen otomotif terbesar dunia ketika industri tengah menderita akibat pandemi COVID-19.
Pabrikan Jepang itu menggeser Volkswagen yang pada 2020 penjualannya jatuh di atas 15 persen. Toyota memimpin penjualan di pasar otomotif global setelah menikmati pertumbuhan di China baik Desember maupun sepanjang 2020 lalu. Tahun lalu, total Toyota telah memasarkan 9.528.438 unit kendaraan.
Pasar China telah menjadi penopang sedikit pulihnya performa pasar Toyota di tengah pandemi. Penjualan Januari-Desember 2020 naik 10,9 persen dibanding tahun lalu. Pasar lainnya yang menjadi penopang adalah Amerika Utara, Eropa, dan Jepang.
Dengan penjualan lebih 9,5 juta unit itu, Toyota mengalami penurunan penjualan hanya 10,5 persen di tahun pandemi. Sedangkan pabrikan Jerman Volkswagen melaporkan penjualan tahunannya jatuh hingga 15,2 persen.