REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pada Rabu (3/2) bahwa dia akan menggalang aksi komunitas internasional dan pemain kunci untuk melakukan segala kemungkinan demi menggagalkan kudeta di Myanmar.
Guterres mengatakan kudeta militer yang telah menyapu para pemimpin politik dan masyarakat sipil sejak Senin pagi benar-benar tidak dapat diterima.
"Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memobilisasi semua aktor kunci dan komunitas internasional untuk memberikan tekanan yang cukup pada Myanmar demi memastikan bahwa kudeta ini gagal," kata Guterres dalam wawancara dengan The Washington Post.
Militer Myanmar, yang secara resmi dikenal sebagai Tatmadaw, mengumumkan keadaan darurat pada Senin, beberapa jam setelah menahan pemimpin de facto negara itu, Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan anggota senior lainnya dari partai berkuasa Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
Kudeta terjadi beberapa jam sebelum sesi pertama parlemen baru negara itu dijadwalkan untuk bersidang menyusul pemilu November lalu di mana partai NLD Suu Kyi memperoleh kemenangan besar.
Baca juga : Kelompok Penentang Kudeta Turun ke Jalan-Jalan di Myanmar