Kamis 04 Feb 2021 16:25 WIB

Saham Qualcomm Turun karena Kendala Pasokan Chip

Penurunan harga saham terjadi di tengah perkiraan penjualan fiskal yang baik.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Friska Yolandha
Qualcomm.
Qualcomm.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN DIEGO -- Saham Qualcomm Inc turun 7,6 persen pada perdagangan setelah jam kerja pada Rabu (3/2). Hal ini disebabkan oleh terkendalanya pasokan semikonduktor yang telah mengguncang industri dan menghambat pertumbuhan penjualannya.

Kekurangan chip memaksa pembuat mobil seperti General Motors Co pada Rabu (3/2) memangkas produksi di beberapa pabrik. Meskipun Qualcomm tidak membuat chip yang menopang pabrik otomotif, perusahaan tersebut bekerja sama dengan beberapa produsen kontrak chip yang sama.

Baca Juga

Eksekutif Qualcomm mengatakan pada Reuters bahwa pasokan akan tetap terbatas hingga paruh pertama 2021 tanpa merinci masalah pasokan. “Jika kami dapat menghasilkan lebih banyak, kami dapat menjualnya,” kata Kepala Eksekutif Steve Mollenkopf dalam sebuah wawancara.

Penurunan harga saham untuk perancang chip yang berbasis di San Diego, California, itu terjadi bahkan ketika mereka memperkirakan penjualan fiskal kuartal kedua dan keuntungan di atas ekspektasi Wall Street. Ini didorong oleh gelombang pembeli telepon di seluruh dunia yang meningkatkan perangkat mereka untuk konektivitas jaringan 5G.

Wall Street mengaharapkan keuntungan yang sehat bagi perusahaan setelah pemerintah AS memasukkan Huawei Technologies Co Ltd ke dalam daftar hitam, sebuah langkah yang mempersulit jenama China untuk membangun handset. Analis berharap sebagaian besar pangsa pasarnya di pasar smartphone premium mengalir ke pembuat saingan berbasis Android yang menggunakan chip Qualcomm, tetapi keuntungan tersebut mengecewakan investor.

“Sekarang dengan perubahan pasar, kami memiliki 16 persen dari pasar yang tidak tersedia untuk kami, sebelum akhirnya tersedia. Jadi saat kami melihat lebih jauh, kami melihat ini sebagai ekspansi material yang cukup (addressable market) bagi kami,” kata Chief Financial Officer Akash Palkhiwala.

Dilansir dari Reuters, Kamis (4/2), strategi Qualcomm berubah karena chipnya menjadi lebih menguntungkan dan menjadi bagian yang lebih besar dari bisnisnya. Tapi penurunan pendapatan lisensi yang menguntungkan secara bersamaan membuat margin kotornya datar.

Untuk kuartal fiskal pertama yang berakhir 27 Desember, Qualcomm mengatakan penjualan dan laba yang disesuaikan adalah 8,24 miliar dolar AS dan 2,17 dolar per saham, dibandingkan dengan perkiraan analis sebesar 8,72 miliar dolar AS dan 2,10 dolar per saham, menurut data Refinitiv. Pendapatan chip dan lisensi masing-masing 6,53 miliar dolar AS dan 1,66 miliar AS, melampaui perkiraan, menurut data FactSet.

Qualcomm memperkirakan penjualan dengan titik tengah 7,6 miliar dolar AS dan laba yang disesuaikan pada titik tengah 1,65 dolar AS per saham, sedikit di atas ekspektasi, menurut data IBES dari Refinitiv .

Qualcomm adalah pemasok chip terbesar di dunia yang membantu ponsel terhubung ke jaringan data seluler, menyediakan chip untuk Apple Inc dan pembuat handset lainnya. Qualcomm mengungkapkan pada Rabu (3/2) bahwa penjualan chip ke Apple sedikit kurang menguntungkan daripada penjualan chip ke pembuat ponsel lain, karena Apple juga tidak membeli perangkat lunak tambahan dari Qualcomm  seperti yang dilakukan oleh pembuat perangkat Android.

Qualcomm mengatakan penjualan kuartal pertama untuk chip handset adalah 4,22 miliar dolar AS, melonjak 79 persen dari tahun sebelumnya, karena kekuatan peningkatan ponsel 5G. Penjualan chip frekuensi radio, area pertumbuhan Qualcomm, meningkat 157 persen menjadi 1,06 ,miliar. Penjualan chip otomotif mencapai 212 juta dolar AS, naik 44 persen dari tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement