REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, bereaksi jelang duel versus Chelsea. Bigmatch dalam lanjutan Liga Primer Inggris itu berlangsung pada Jumat (5/2) dini hari WIB.
Mou diminta menyinggung dinamika di tubuh sang calon lawan. The Blues baru saja mempekerjakan Thomas Tuchel sebagai arsitek tim.
Tuchel menggantikan Frank Lampard. Fakta demikian membuka cerita lama.
Cerita seputar 'kekejaman' Roman Abramovich yang gemar memecat pelatih. Mou menilai, tak ada yang salah dari sikap pengusaha asal Rusia itu.
Sebab Abramovich bertanggung jawab atas bisnis klub tersebut. Pada intinya, menurut Mourinho, muaranya adalah kesuksesan. Jika konsisten sukses, semuanya aman.
"Saya tidak berpikir, ada sebuah kesulitan melatih Chelsea. Saya tiga kali juara di sana (Liga Primer Inggris), Carlo Ancelotti juga juara, pun demikian dengan Antonio Conte," kata tokoh berkebangsaan Portugal ini dikutip dari Sportsmole, Kamis (4/2).
Mou memahami, pada akhirnya, seorang pelatih membutuhkan stabilitas. Mereka harus memikirkan apa yang terjadi hari ini, besok, dan di masa mendatang.
Mengenai sikap Abramovich, memang begitulah adanya. Secara pribadi, Mou menikmati waktunya di Stamford Bridge.
"Saya berada di sana dalam dua periode. Selama dua periode tersebut, saya menjadi juara," ujar Mourinho.
Mou berpendapat, masih terlalu dini bagi Tuchel untuk membuat perubahan besar di Chelsea. Tapi perubahan kecil juga bisa membawa dampak positif.
Apalagi pada dasarnya skuat London Biru sudah berisikan para jugador kelas wahid. Tuchel berpengalaman membesut pemain bintang ketika menangani Kylian Mbappe, Neymar, dan rekan-rekannya di Paris Saint-Germain.
Spurs memiliki rapor negatif jelang laga kontra the Blues. Pasukan Mourinho baru saja mengalami dua kekalahan beruntun di liga domestik.