Kamis 04 Feb 2021 16:31 WIB

Lurah di Surabaya Siap Terapkan PPKM Skala Mikro

Lurah menyebut penerapan PPKM Mikro butuh koordinasi hingga RT/RW

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas kesehatan melakukan tes usap COVID-19 PCR kepada warga di kawasan Krampung, Surabaya, Jawa Timur.  Lurah Karah, Kecamatan, Jambangan, Surabaya, Ali Pranoto (52) menyatakan kesiapannya mendukung pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Ali menyatakan sudah mendapat informasi terkait akan diberlakukannya PPKM skala mikro. Namun masih harus dikoordinasikan dengan camat, hingga tingkat RT dan RW.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Petugas kesehatan melakukan tes usap COVID-19 PCR kepada warga di kawasan Krampung, Surabaya, Jawa Timur. Lurah Karah, Kecamatan, Jambangan, Surabaya, Ali Pranoto (52) menyatakan kesiapannya mendukung pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Ali menyatakan sudah mendapat informasi terkait akan diberlakukannya PPKM skala mikro. Namun masih harus dikoordinasikan dengan camat, hingga tingkat RT dan RW.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Lurah Karah, Kecamatan, Jambangan, Surabaya, Ali Pranoto (52) menyatakan kesiapannya mendukung pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Ali menyatakan sudah mendapat informasi terkait akan diberlakukannya PPKM skala mikro. Namun masih harus dikoordinasikan dengan camat, hingga tingkat RT dan RW.

"Informasinya sudah ada. Cuma masih perlu dikoordinasikan dengan camat hingga tingkat RT maupun RW," ujar Ali kepada Republika, Kamis (4/2).

Ali meyakini, penerapan PPKM skala mikro tidak akan jauh beda dengan pembatasan yang telah berjalan selama ini. Artinya, tinggal dilakukan penyesuaian jika memang ada aturan baru dalam penerapan PPKM skala mikro nantinya.

Ali menegaskan, selama ini, pihaknya telah menjalankan pengawasan terkait kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Dimana setiap hari pihaknya turut menjalankan operasi yustisi pada pagi dan malam hari. Pengawasan penerapat protokol kesehatan di Pasar Karah juga diakuinya telah berjalan.

Selain itu, pengawasan jam operasional kafe, retoran, hingga warung kopi juga diakuinya telah dilakukan. Begitupun pengawasan terkait mobilitas masyarakat. Dimana ketika ada warga yang baru bepergian dari luar daerah, ataupun tamu yang datang dari daerah lain, diminta untuk melakukan tes Covid-19, baik di Puskesmas ataupun di Labkesda.

"Insya Allah kita sudah lakukan. Artinya tinggal penyesuaian aja karena selama ini juga sudah berjalan. Satgas hingga tingkat RT-RW sudah ada, aturan dan pengawasannya sudah ada. Alhamdulillah masyarakat taat," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement