Kamis 04 Feb 2021 16:36 WIB

Cabor Panjat Tebing Segera Ajukan Vaksin 

Atlet-atlet diawasi sangat ketat agar terjaga kesehatannya.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Atlet panjat tebing mengikuti latihan tanding di arena panjat tebing Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Sabtu (12/12/2020). Sejumlah atlet panjat tebing dari DI Yogyakarta dan Jawa Tengah menggelar latihan atau simulasi tanding untuk mengasah kemampuan menjelang PON Papua tahun 2021.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Atlet panjat tebing mengikuti latihan tanding di arena panjat tebing Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Sabtu (12/12/2020). Sejumlah atlet panjat tebing dari DI Yogyakarta dan Jawa Tengah menggelar latihan atau simulasi tanding untuk mengasah kemampuan menjelang PON Papua tahun 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Tim Pelatnas Panjat Tebing, Pontas Sitanggang menyatakan akan secepatnya mengajukan vaksin untuk para atletnya yang masih berjuang untuk mendapat kuota Olimpiade 2020. Panjat tebing sejak pelaksanaan Asian Games 2018 selalu menggelar Pelatnas tanpa henti. Prestasi pun terus diraih selama dua tahun terakhi mengikuti sejumlah kejuaraan. Meski saat ini pandemi Covid-19 masih tinggi, Pelatnas Panjat Tebing tetap digelar di komplek Stadion Wibawa Mukti, Bekasi.

Pontas menyataka,  Federasi Panjat Tebing Seluruh Indonesia (FPTI) secepatnya akan mengajukan vaksin Covid-19 kepada Kemenpora. Hal ini untuk memberikan kenyamanan kepada para atlet yang saat ini sedang pelatnas dan menanti kualifikasi olimpiade.

"Pelatnas Panjat Tebing tetap jalan kita ada dua lokasi. Di Cakung Jakarta Timur, tetapi kalau kasus Covid-19 sedang tinggi dan diperketat kita pindah ke Stadion Wibawa Mukti Bekasi. Disana tempatnya tertutup dan hanya kita saja yang bisa masuk lokasi tersebut," kata Pontas saat berbincang dengan republika.co.id, Kamis (4/2).

Pontas, yang baru diangkat jadi Manajer dua hari lalu itu, mengatakan, pelatnas saat ini masih mandiri. "Terakhir menggunakan biaya dari pemerintah bulan Desember lalu. Kini kita biaya sendiri dulu. Jadi kita berusaha sehemat mungkin. Para atlet kita inapkan di apartemen di Klender," ujar dia.

"Sambil menunggu pembiayaan pelatnas dari Kemenpora kita tetap jalani Pelatnas secara mandiri. Saat ini di Pelatnas ada 20 atlet. Untuk menghindari terpapar dari virus Covid-19 kita perketat, atlet tidak kita perbolehkan keluar dari apartemen. Yang mau berkunjung pun kita batasi. Atlet hanya aktivitas dari apartemen ke tempat latihan," kata dia.

Baca juga : Studi: Vaksin Covid-19 Bisa Kurangi Penularan Virus

Pontas menambahkan, jika ada keperluan yang mendesak dan harus meninggalkan pelatnas, lalu ketika kembali bergabung, yang bersangkutan harus melakukan tes PCR Swab. "Tidak boleh makan di luar, kalau bosan makanan Pelatnas bisa pesan daring," ujar dia.

Hingga kini Panjat Tebing masih berjuang untuk meloloskan atletnya ke Olimpiade 2020. "Kita masih berjuang, menunggu kualifikasi. Tapi saat ini masih pandemi Covid-19, pertandingan kualifikasi ditunda, belum tahu kapan lagi ada kualifikasi," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement