REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Cut Putri Ariane mengatakan kasus kanker payudara dan leher rahim masih merupakan jenis penyakit yang paling tinggi di Indonesia dibandingkan kasus lainnya.
Cut mengatakan, berdasarkan data Globocan 2020 kasus kanker payudara di Indonesia 16,6 persen, kanker leher rahim 9,2 persen, kanker paru 8,8 persen, kanker kolorektal atau usus 8,6 persen, dan kanker prostat 7,4 persen.
"Pada 2020, kasus kanker dibandingkan total populasi penduduk sebanyak 273 juta, terdapat 396.914 kasus baru dengan angka kematian hampir tiga perempatnya yaitu 234.511 jiwa," kata Cut dalam konferensi pers hari kanker yang dipantau secara daring, Kamis (4/2).
Cut mengatakan, pada umumnya 70 persen pasien kanker baru berkunjung ke fasilitas kesehatan pada saat stadium akhir. "Ini yang sangat memperihatinkan, pada saat BPJS Kesehatan sudah diterapkan sejak 2014, umumnya kasus kanker 70 persen sangat terlambat," kata dia.